adjar.id - Bumi merupakan salah satu planet di tata surya yang termasuk dalam gugus galaksi Bima Sakti.
Dengan diameter bumi sebesar 7.926 mil, bumi memiliki lapisan struktur berlapis-lapis sampai kepada inti bumi (core).
Bumi memiliki setidaknya ada empat lapisan struktur bumi yang menjadi penyusun bumi yang saat ini kita tinggal di atasnya.
Baca Juga: Bagaimana Proses Terjadinya Gerhana Matahari Cincin dan Apa Dampaknya?
1. Inti dalam (Inner core)
2. Inti luar (Outer core)
2. Mantel (Mantle)
3. Kerak (Crust)
Berapa sih panas bumi sampai ke intinya?
Nah, berikut penjelasan tiap lapisan seperti dikutip dari Bumi yang Dinamis (2019). Kita simak, yuk!
Inti
Inti bumi berada sekitar 3.000 kilometer di bawah permukaan bumi. Bagian ini berbentuk seperti bola. Isinya mengandung besi dan nikel.
Adapun inti bumi terbagi menjadi dua bagian yakni:
- Inti Dalam
Inti dalam berada pada kedalaman sekitar 5.150 hingga 6.370 kilometer di bawah permukaan bumi.
Inti dalam adalah pusat bumi yang padat dengan ketebalan sekitar 1.250 kilometer.
Kandungannya tersusun dari besi, nikel, sulfur, karbon, oksigen, silikon, dan potasium.
Suhu di inti dalam mencapai 5.000 hingga 6.000 derajat Celsius. Tekanannya sangat kuat sehingga inti dalam bersifat padat.
Baca Juga: Katanya Bumi Berputar, tapi Mengapa Kita Tidak Merasakannya?
Berat jenisnya 15 g/cm3. Perputaran bumi menyebabkan inti luar berputar mengelilingi inti dalam dan bumi menjadi magnetis.
- Inti Luar
Inti luar berada pada kedalaman 2.890-5.150 kilometer di bawah permukaan bumi.
Inti luar memiliki ketebalan sekitar 2.200 kilometer dan tesusun dari besi, nikel, sulfur, dan oksigen.
Material logamnya berbentuk cair karena kondisinya yang panas. Temperatur bagian inti luar sekitar 4.000-5.000 derajat celsius dengan berat jenis sekitar 10-12 g/cm³.
Mantel
Mantel bumi ada di atas inti bumi. Ketebalannya mencapai 2.900 kilometer. Sebanyak 80 persen total isi bumi ada di lapisan mantel.
Ditinjau dari konstruksi materialnya, mantel bumi dibagi menjadi dua yaitu:
- Mantel Dalam
Bagian ini berada 300-2.890 km di bawah permukaan bumi. Temperaturnya sekitar 3.000 derajat celsius.
Batuannya tidak selalu cair karena memiliki tekanan yang tinggi. Berat jenis mantel dalam mencapai 4,3-5,4 g/cm³.
Baca Juga: Membentang dari Sabang sampai Merauke, Seberapa Panjang Wilayah Indonesia?
Berdasarkan arus dan gerakan lapisannya, mantel dalam bumi dibedakan menjadi litosfer (keras) dan astenosfer (cair).
- Mantel Luar
Mantel luar bumi jauh lebih tipis dibanding dengan mantel dalam.
Mantel luar berada 10-300 km di bawah permukaan bumi dan temperaturnya mencapai 1.400-3.000 derajat Celsius dengan berat jenis 3,4 - 4,3 g/cm³.
Kerak
Kerak adalah lapisan bumi yang paling luar dan paling keras. Namun, kerak sangat tipis jika dibandingkan dengan lapisan lainnya.
Lapisan ini juga dikenal dengan lapisan sial. Ada dua lapisan kerak:
- Kerak Benua
Kerak benua punya ketebalan 15-75 km. Kerak benua mencakup 40 persen dari luas seluruh permukaan bumi. Batuan pembentuknya lebih tua dibandingkan dengan kerak samudra.
Beberapa batuan pembentuknya berusia 1,9 miliar tahun dan umumbya berasal dari bantuan induk.
Baca Juga: Tahukah Kamu Pulau Indonesia Masuk 3 Besar Pulau Terbesar di Bumi?
- Kerak Samudra
Kerak samudra adalah lapisan padat terluar kulit bumi. Tebalnya 5-10 km. Kerak samudra lebih tipis dari kerak benua karena usianya yang relatif lebih muda.
Lapisan ini membentuk 60 persen permukaan padat kulit bumi dan terus menerus terbentuk rangakaian pegunungan api di dasar samudra.
Batuan pembentuknya berjenis batuan basal yang berwarna gelap, halus, dan berpasir.
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR