adjar.id – Apakah Adjarian tahu apa itu anabolisme?
Anabolisme merupakan salah satu proses dari metabolisme, dan selain anabolisme juga ada katabolisme.
Anabolisme dan katabolisme Adjarian merupakan dua proses metabolisme yang saling berkesinambungan.
Sekarang, yuk, Adjarian kita kenalan dengan anabolisme.
Baca Juga: Hukum Gerak Newton I dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari
Anabolisme
Anabolisme adalah reaksi pembentukan molekul sederhana menjadi molekul kompleks.
Adjarian reaksi anabolisme merupakan suatu peristiwa penyusun sehingga memerlukan energi dan dibentuk reaksi endergonik.
Reaksi anabolisme terbagi empat, yaitu fotosintesis, kemosintesis, sintesis lemak dan sintesis protein.
Yuk, simak penjelasan mengenali empat reaksi anabolisme tersebut!
“Anabolisme merupakan reaksi pembentuk molekul sederhana yang merupakan salah satu dari proses metabolisme.”
Jenis-Jenis Reaksi Reaksi Anabolisme
1. Fotosintesis
Fotosintesis merupakan sintesis yang membutuhkan cahaya, di mana fotos adalah cahaya dan sintesis adalah membuat bahan kimia.
Fotosintesis adalah peristiwa pembentukan karbohidrat dari karbindioksida dan air yang dibantu oleh energi cahaya matahari.
Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas, yang merupakan organel plastida yang mengandung pigmen hijau daun (klorofil).
Kloroplas tersusun atas bagian-bagian, yaitu stroma, tilakoid dan grana.
Baca Juga: Mengenal Magnet: Pengertian, Sifat-Sifat, dan Bentuk-bentuknya
Klorofil merupakan pigmen utama yang terdapat pada tumbuhan yang berfungsi untuk menyerap cahaya radiasi elektromagnetik pada spektrum kasat mata.
Jadi, hanya tumbuhan saja yang dapat melakukan fotosintesis karena pada daunnya mengandung kloroplas.
Oleh karena itu tumbuhan merupakan produsen makanan karena dapat menghasilkan makanan dari bantuan cahaya matahari.
Selain itu, tumbuhan disebut juga sebagai autotrof yaitu organisme yang dapat membuat makanan sendiri.
“Fotosintesis merupakan proses pembentukan karbohidran yang dibantu oleh cahaya matahari.”
2. Kemosintesis
Kemosintesis terjadi pada organisme kemo-autorof yang mampu menghasilkan senyawa organik yang dibutuhkan dari zat-zat anorganik dengan bantuan energi kimia.
Energi kimia adalah energi yang diperoleh dari suatu reaksi kimia yang berasal dari reaksi oksidasi.
Kemampuan membuat kemosintesis ini terdapat pada mikroorganisme dan bakteri autotrof.
Baca Juga: 3 Tingkatan Keanekaragaman Hayati: Gen, Jenis, dan Ekosistem
Bakteri sulfur yang berwarna kelabu-keunguan mampu mengadakan fotosintesis karena memiliki klorofil yang memiliki reaksi sebagai berikut:
CO2 + 2H2S dengan bantuan cahaya matahari menjadi CH2O + 2S + H2O
Bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara oksidasi ferro menjadi ferri.
Bakteri Nitrosomonas dan Nitrococcus memperoleh energi dengan cara mengoksidasi NH3 yang telah membetuk senyawa amonium.
Senyawa anomium, yaitu amonium karbonat menjadi asam nitrit yang memeriki reaksi:
(NH4)2 CO2 + 3O2 (karena Nitrosomonas menjadi) 2 HNO2 + CO2 + 3H2O + Energi
“Kemosintesis menghasilkan senyawa organik yang dibutuhkan zat anorganik.”
Bakteri Nitrogen yang lain yaitu Nitrobacter mengubah nitrit menjadi nitrat dengan reaksi:
Ca (NO2)2 + O2 -> Ca (NO3)2 + Energi
3. Sintesis Lemak
Protein dan karbohidrat melalui asetil ko-enzim menghasilkan lemak disintesis.
Metabolisme gliserol memiliki cara sama dengan metabolisme karbohidrat, yaitu melalui jalan piruvat.
Baca Juga: Penerapan Alat-Alat Optik dalam Kehidupan Sehari-Hari Manusia
Diperlukan suatu ko-enzim A yang memiliki fungsi memutuskan dua bagian atom C untuk membentuk asetil Ko-A agar mensintesis lemak.
Asetil Ko-A juga dapat diubah kembali menjadi asam lemak sehingga reaksi beta oksidasi disebut pula sebagai reaksi reversible.
Asam piruvat yang merupakan hasil akhir metabolisme gliserol dan asetik Ko-A bersama-sama akhirnya memasuki siklus asam trikarboksilat.
Siklus asam trikarboksilat merupakan langkah terakhir metabolisme dalam tubuh.
“Sintesis lemak berasal dari protein dan karbohidrat.”
4. Sintesis Protein
Sintesis protein di dalam sel tersusun atas asam amino dan terjadi dengan melibatkan DNA, RNA dan ribosom.
Suatu ikatan molekul peptida akan terbentuk apabila gugus amino dari satu asam amino berikatan dengan gugus karboksil dari asam amino lainnya.
Apabila terjadi penggabungan asam amino dalam jumlah besar, maka akan terbentuk molekul yang disebut polipeptida yang pada dasarnya protein merupakan polipeptida.
Baca Juga: Mengenal Alat Optik Cermin dan Lensa: Cekung dan Cembung
Adjarian, setiap sel dari organisme berkemampuan untuk mensintesis protein tertentu yang sesuai dengan keperluannya.
Sintesis protein dalam sel dapat terjadi karena pada inti sel terdapat zat (subtransi) yang berperan sebagai pengatur sistesis protein sel.
Substansi tersebut yaitu DNA dan RNA.
Nah, Adjarian itu tadi reaksi anabolisme yang terjadi.
Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut!
Pertanyaan: |
Kloroplas dalam proses fotosintesis tersusun dari bagian-bagian, yaitu apa saja? |
Petunjuk: Cek halaman 2 |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR