Sinar matahari yang mampu menembus zona neritik membuat zona ini kaya akan organisme laut, mulai dari berbagai jenis ikan, gangga, terumbu karang, dan berbagai vegetasi lainnya.
Pada zona neritik juga banyak mengandung banyak oksigen, oleh karenanya terdapat banyak organisme plankton.
Zona neritik dalam kehidupan sehari-hari dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat wisata terumbu karang, tangkapan ikan, dan budidaya kerang serta rumput laut.
Zona neritik di Indonesia berada di Laut Jawa, Selat Malaya, dan Laut Natuna.
Baca Juga: Pengertian, Objek Studi, Prinsip, dan Konsep Ilmu Geografi
3. Zona Batial
Zona batial merupakan wilayah laut yang memiliki kedalaman 200 sampai 2.500 meter serta cahaya matahari sudah mulai meredup.
Kondisi sinar matahari yang sudah mulai meredup membuat biota laut tidak begitu banyak tinggal di sini jika dibanding dengan zona neritik.
Zona batial banyak dihuni oleh hiu, lumba-lumba, gurita dan paus. Namun, tumbuhan sudah jarang hidup di zona ini.
Dalam kehidupan sehari-hari, zona batial dimafaatkan untuk penangkapan ikan dalam skala besar.
“Zona neritik memiliki lebih banyak biota laut tinggal daripada zona batial.”
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR