adjar.id - Apakah Adjarian sudah pernah mendengar nama Maria Teresa de Filippis?
Yap, ia adalah pembalap perempuan pertama yang berhasil menyelesaikan ajang balap Formula 1 atau F1.
Saat itu, Maria memang tidak meraih juara, tapi namanya tetap tercatat dalam sejarah balap mobil F1.
Maria lahir pada 11 November 1926 di Napoles, Italia.
Baca Juga: Kita Diwajibkan untuk Memakai Sabuk Pengaman saat Berkendara, Sudah Tahu Sejarah Seat Belt?
O iya, darah balap Maria di antaranya mengalir dari ayahnya yang merupakan seorang insinyur otomotif.
Selain itu, empat kakaknya juga menggeluti dunia balap, Adjarian.
Lalu, seperti apa perjalanan Maria di dunia balap mobil, ya?
Simak kisahnya, yuk!
Prestasi Maria dan Maserati
Prestasi Maria berawal dari rasa kesalnya terhadap dua kakak laki-lakinya yang meremehkan Maria.
Melalui ejekan kakak-kakaknya, Maria berhasil membuktikan prestasinya dengan memenangkan perlombaan pertamanya pada masa itu.
Maria berlomba menggunakan mobil Fiat 500. Sejak itu, kariernya di dunia balap mulai semakin meningkat.
Ia berhasil memenangkan perlombaan mobil sport pada musim 1954 silam.
Baca Juga: Mengenal Asal-Usul Sejarah Penemuan Penggunaan Pasta Gigi di Dunia
Hal ini mengantarkan Maria kepada tim balap profesional masa itu yaitu, Maserati.
Maserati pun terpukau dengan prestasi dan kemampuan yang dimiliki oleh Maria Teresa de Filippis.
Bersama Maserati, Maria diberikan satu lomba terakhir sebelum memasuki ajang F1 yaitu, lomba ketahanan.
Ia kemudian berhasil lolos tiga kualifikasi dan berhasil memasuki garis finis di urutan sepuluh di GP Belgia pada 1958 silam.
Maria, Jean, dan Luigi Musso
Sayangnya, perjalanan kariernya di dunia Formula 1 tak berjalan mulus.
Maria mengalami musim yang sangat kelam, yaitu saat ia kehilangan rekan satu timnya yang merupakan sahabatnya, Jean Behra dan orang terdekatnya, Luigi Musso.
Peristiwa tersebut disebabkan oleh kecelakaan fatal yang terjadi pada 1959 silam.
Musim kelam ini adalah akhir dari dunia balap untuk Maria. Ia kemudian memutuskan untuk pensiun sebagai seorang pembalap.
Baca Juga: Sejarah Candi Borobudur, Salah Satu Warisan Budaya Indonesia
Namun, kerinduannya akan dunia balap tidak bisa ia hindari.
Maria kembali bergabung untuk Maserati pada 1997, dan menjabat sebagai Wakil Presiden Klub Maserati 1997.
Setelah melalui perjalanan panjang dunia balap, Maria mengembuskan napas terakhirnya pada Januari 2016 di usia 89 tahun.
Penulis | : | Aisha Amira |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR