adjar.id - Selain Kerajaan Hindu-Buddha, di Indonesia juga ada Kerajaan Islam.
Munculnya Kerajaan Islam di Indonesia disebabkan oleh para pedagang Islam dari Arab, India, dan Persia yang awalnya singgah untuk berdagang, lama-kelamaan menetap dan membangun kerajaan.
Ada banyak kerajaan Islam di Indonesia, salah satu yang terkenal adalah Kerajaan Samudera Pasai.
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Buleleng dan Penyebab Runtuhnya Kerajaan Buleleng
Kerajaan Samudera Pasai didirikan pada tahun 1267. Pendiri Kerajaan Samudera Pasai adalah Nizamuddin Al Kamil, seorang pimpinan angkatan laut dari Mesir.
Kerajaan yang berpusat di pesisir pantai utara Sumatera dekat Lhokseumawe ini didirikan untuk menguasai perdagangan rempah-rempah, terutama lada.
"Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Nusantara yang berkuasa dari abad ke-13 hingga abad ke-16."
Masa Kejayaan Samudera Pasai
Perlu Adjarian ketahui, setelah Nizamuddin Al Kamil wafat, kerajaan ini telah beberapa kali dipimpin oleh raja-raja yang juga memberikan pengaruhnya terhadap kerajaan dan masyarakat sekitar.
Nah, di antara raja-raja yang pernah memerintah, ada beberapa raja yang perannya cukup besar hingga membuat Kerajaan Samudera Pasai mengalami masa kejayaan.
Baca Juga: Contoh Soal dan Jawaban Sejarah: Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
Sultan Malik Al-Saleh (1267-1297)
Pada tahun 1267, Kerajaan Samudera Pasai dipimpin oleh Meurah Silu dengan gelar Sultan Malik Al-Saleh.
Di masa pemerintahannya, Kerajaan Samudera Pasai berhasil menguasai Selat Malaka yang pada saat itu menjadi pusat perdagangan internasional dengan lada sebagai salah satu komoditas ekspor utamanya.
Selain lada, Kerajaan Samudera Pasai juga mengekspor sutra dan kapur barus.
Sultan Muhammad Az-Zahir (1297-1326)
Setelah Sultan Malik Al-Saleh wafat pada tahun 1297, kepemimpinan Kerajaan Samudera Pasai dilanjutkan oleh anaknya, yaitu Sultan Muhammad Malik Az-Zahir.
Sang raja baru ini untuk pertama kalinya memperkenalkan koin emas atau dirham sebagai mata uang.
Mata uang dirham secara resmi digunakan dalam perdagangan di Kerajaan Samudera Pasai pada tahun 1297.
Mata uang ini berupa kepingan emas yang memiliki diameter 10 mm dan berat sekitar 0,6 gram.
Sisi atas bertuliskan Muhammad Malik Al-Zahir dan sisi bawah bertuliskan Al-Sultan al-adil yang artinya 'sultan harus memberi keadilan terhadap masyarakat'.
Sultan Mahmud Malik Az-Zahir (1326-1345)
Pada tahun 1326, tahta kerajaan diteruskan oleh Sultan Mahmud Malik Az-Zahir.
Di masa pemerintahannya, Kerajaan Samudera Pasai terkenal sebagai kerajaan dagang yang maju.
Di tempat ini, banyak dijumpai pedagang dari India dan Tiongkok yang membeli rempah-rempah, terutama lada.
Selain itu, di Kerajaan Samudera Pasai terdapat beberapa jenis barang dari Tiongkok yang dapat dibeli pedagang tanpa harus berlayar ke Tiongkok.
"Masa puncak kejayaan Kerajaan Samudera Pasai berlangsung saat dipimpin oleh Mahmud Malik Az Zahir."
Runtuhnya Kerajaan Samudera Pasai
Tidak selamanya kerajaan mengalami kejayaan, pasti ada masanya ia akan runtuh. Sama halnya seperti Kerajaan Samudera Pasai.
Pada tahun 1521 di bawah pimpinan Sultan Zain Al-Abidin, Portugis menyerang kerajaan ini karena iri dengan kemajuan dagang mereka yang begitu pesat.
Angkatan perang Portugis yang lebih kuat, akhirnya mereka berhasil menaklukkan Kerajaan Samudera Pasai.
Baca Juga: Contoh Soal dan Jawaban Materi Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia
Keadaan kerajaan yang melemah ini, kemudian dimanfaatkan oleh Sultan Ali Mughayat Syah, raja Kerajaan Aceh Darussalam untuk mengambil alih Kerajaan Samudera Pasai.
Pada tahun 1524, akhirnya Kerajaan Samudra Pasai dimasukkan ke dalam wilayah Kerajaan Aceh Darussalam.
Hal tersebut dibuktikan dengan dipindahkan "Lonceng Cakra Donya" milik Kerajaan Samudera Pasai ke Kerajaan Aceh Darussalam.
"Pada abad ke-15 Kerajaan Samudera Pasai kehilangan kekuasaan perdagangan atas Selat Malaka, dan kemudian dikacaukan Portugis pada tahun 1511-20"
Nah, itulah sejarah Kerajaan Islam Indonesia Samudera Pasai. Sekarang coba jawab pertanyaan berikut, yuk!
Pertanyaan: |
Siapakah raja pertama yang menggantikan pendiri kerajaan Samudera Pasai Nizamuddin Al Kamil yang wafat? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR