Ada beberapa faktor yang mempengaruhi iklim ini loh, faktor tersebut berupa Garis lintang, luas daratan, ketinggian, arus laut, pendek panjangnya musim, kondisi udara, topografi dan vegetasi.
Klasifikasi Tipe Iklim
1. Iklim Koppen
Iklim koppen dikemukakan oleh ahli klimatologi bernama Wladimir Koppen yang berasal dari Jerman pada tahun 1900.
Iklim koppen diklasifikasikan berdasarkan curah hujan dan suhu udara.
Koppen membagi klasifikasi iklimnya menjadi lima tipe yaitu:
Iklim tipe A (Tropis)
Tipe A terbagi tiga, yaitu Af (hutan hujan tropis), Am (muson tropis) dan Aw (sabana tropis).
Ciri ciri dari tipe A ini yaitu suhu tahunan rata-rata di atas 18oC, memiliki curah hujan yang tinggi dan tidak memiliki musim dingin.
Baca Juga: Pengertian Biosfer serta Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
Iklim tipe B (Kering)
Tipe B terbagi dua, yaitu Bw (gurun) dan Bs (stepa) dengan ciri-cirinya yaitu tidak memiliki sungai yang permanen dan curah hujan yang rendah.
Iklim tipe C (Sedang Hangat)
Iklim tipe C terbagi menjadi tiga, yaitu Cs (musim panas kering), Cw (musim dingin kering) dan Cf (tidak memiliki musim kering).
Ciri-ciri iklim tipe C yaitu memiliki satu bulan dengan suhu rata-rata di atas 10oC dan suhu terdingin rata-rata antara 0-18oC.
“Iklim koppen diklasifikasikan berdasarkan curah hujan dan suhu udara.”
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR