adjar.id - Setiap hari manusia melakukan berbagai kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Nah, terkadang kegiatan tersebut tidak bisa dilakukan hanya dengan mengandalkan tenaga manusia dan tangan kosong.
Untuk itu, manusia menciptakan pesawat sederhana untuk mempermudah pekerjaannya.
Secara sederhana, pengertian pesawat sederhana adalah alat yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia.
Pesawat sederhana terbagi dalam beberapa jenis.
Nah, apakah Adjarian bisa menyebutkan jenis-jenis pesawat sederhana?
Setidaknya, ada empat jenis pesawat sederhana. Kita simak penjelasannya masing-masing, yuk!
Jenis-Jenis Pesawat Sederhana
1. Tuas
Pengertian tuas berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah alat untuk mengangkat atau mengungkit sesuatu yang berat, dibuat dari kayu atau bambu panjang yang diberati salah satu ujungnya.
Tuas juga bisa berupa benda atau batangan kokoh yang mampu berputar menelilingi sebuah titik.
O iya, tuas juga disebut sebagai pengungkit.
Contoh tuas atau pengungkit di antaranya adalah gunting, tang, pembuka kaleng atau tutup botol, dan pinset.
Saat mengungkit suatu benda, ada tiga titik yang menggunakan gaya, yakni:
- Beban (B) adalah berat benda.
- Titik tumpu (T) adalah tempat bertumpunya suatu gaya.
- Kuasa (K) adalah gaya yang bekerja pada tuas.
Nah, berdasarkan letak beban, titik tumpu, dan kuasanya, tuas dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu tuas golongan I, tuas golongan II, dan tuas golongan III.
"Tuas atau pengungkit adalah jenis pesawat sederhana yang dapat mengangkat atau mengungkit suatu benda.
Contoh alat yang menggunakan prinsip tuas adalah tang, pinset, gunting, dan pembuka kaleng atau tutup botol."
Bidang miring adalah permukaan rata yang menghubungkan dua tempat yang memiliki perbedaan ketinggian.
Bidang miring memiliki keuntungan dan kelemahan.
Keuntungan bidang miring adalah benda dapat dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi dengan gaya yang lebih kecil.
Sedangkan kelemahan bidang miring ialah jarak yang ditempuh untuk memindahkan benda menjadi lebih jauh.
Contoh alat yang menggunakan prinsip kerja bidang miring di antaranya ialah perkakas seperti pisau, kampak, pahat, obeng, dan sekrup.
"Bidang miring adalah jenis pesawat sederhana yang menghubungkan dua tempat dengan ketinggian berbeda.
Contoh penerapan prinsip kerja bidang mirip terdapat pada perkakas seperti pisau, pahat, kampak, obeng, dan sekrup."
3. Katrol
Katrol adalah roda yang berputar pada porosnya.
Pada pesawat sederhana katrol, biasanya terdapat tali atau rantai sebagai penghubungnya.
O iya, oleh karena memiliki beban, titik tumpu, dan kuasa, sebenarnya katrol juga merupakan jenis pengungkit.
Nah, katrol sendiri dibagi menjadi tiga golongan, yakni:
- Katrol tetap adalah katrol yang tidak berubah posisi ketika digunakan untuk memindahkan benda. Contoh katrol tetap adalah katrol pada sumur timba dan tiang bendera.
- Katrol bebas adalah katrol yang berubah posisi ketika digunakan untuk memindahkan benda. Contoh katrol bebas adalah katrol pada alat pengangkat peti kemas di pelabuhan.
- Katrol majemuk adalah perpaduan dari katrol tetap dan katrol bebas yang dihubungkan dengan tali.
"Katrol adalah jenis pesawat sederhana berupa roda yang berupatar pada porosnya.
Contoh katrol di antaranya adalah sumur timba, tiang bendera, dan alat pengangkat peti kemas yang ada di pelabuhan."
4. Roda Berporos
Roda berporos adalah roda yang dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat berputar bersama.
Nah, bagian poros roda terdapat di bagian titik temu jari-jari roda.
Prinsip pesawat sederhana roda berporos diterapkan pada alat seperti setir mobil dan kapal, roda kendaraan, dan gerinda.
"Roda berporos adalah jenis pesawat sederhana berupa roda yang dihubungkan dengan poros yang dapat berputar bersama.
Contoh penerapan prinsip kerja roda berporos terdapat pada alat seperti setir mobil atau kapal, roda kendaraan, dan gerinda."
Nah, itulah empat jenis pesawat sederhana yang mempermudah kegiatan kita sehari-hari.
Sekarang, coba jawab pertanyaan berikut, ya!
Pertanyaan |
Budi ingin membuka tutup botol. Jenis pesawat sederhana apa yang harus digunakan untuk mempermudahnya? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR