3 Fungsi Majas Hiperbola, Ciri-Ciri, dan Contohnya

By Rizky Amalia, Kamis, 7 November 2024 | 14:05 WIB
Majas hiperbola merupakan jenis majas pertentangan yang menggunakan ungkapan yang dilebih-lebihkan, padahal maknanya biasa-biasa saja. (Pexels/cottonbro studio)

adjar.id - Hiperbola termasuk salah satu jenis gaya bahasa yang termasuk dalam majas pertentangan.

Majas pertentangan adalah majas yang digunakan untuk melukiskan atau mengekspresikan hal apapun dengan cara mempertentangkan antara hal yang satu dengan hal yang lainnya.

Nah, selain hiperbola, ada beberapa majas lain yang termasuk majas pertentangan, yaitu majas paradoks, litotes, dan antitesis.

Kali ini kita akan mempelajari tentang fungsi majas hiperbola serta ciri-ciri dan contohnya.

Kata hiperbola berasal dari bahasa Yunani, yaitu hyper yang berarti melebihi, dan ballien artinya melemparkan.

Majas hiperbola merupakan jenis majas pertentangan yang menggunakan ungkapan yang dilebih-lebihkan, padahal maknanya biasa-biasa saja.

Majas hiperbola juga dipahami sebagai majas yang melebih-lebihkan apa yang sebenarnya dimaksudkan, baik jumlah, ukuran, atau sifatnya.

O iya, majas hiperbola digunakan untuk mendapatkan perhatian lebih dari pembaca.

Yuk, kita pelajari sama-sama apa saja fungsi majas hiperbola serta ciri-ciri dan contohnya!

Fungsi Majas Hiperbola

Berikut ini adalah beberapa fungsi majas hiperbola yang perlu diketahui, antara lain:

1. Memberikan Penekanan Emosi

Baca Juga: Ciri-Ciri Majas Alegori serta Contoh Penggunaannya dalam Kalimat

Fungsi majas hiperbola adalah dapat memberikan tekanan emosi dengan kalimat yang tersusun dari kata-kata tertentu.

Jika pemilihan kata dilakukan dengan benar, pembaca atau pendengar bisa dalam imajinasi mereka karena penggunaan mata-katanya.

2. Membentuk Kalimat Indah

Majas hiperbola terdiri dari kata-kata yang dapat memberikan suatu kalimat yang indah. (Pexels/Yan Krukau)

Meski memberikan kesan melebih-lebihkan, majas hiperbola terdiri dari kata-kata yang dapat memberikan suatu kalimat yang indah.

Hal ini tentunya akan berpengaruh pada ketertarikan pendengar atau pembaca.

3. Memberikan Kesan Dramatis

Majas hiperbola dalam suatu karya sastra dibutuhkan untuk memberi kesan mendalam dan dramatis.

Nah, maka dari itu tulisan atau karya sastra tersebut lebih diperhatikan dari pembaca atau pendengar.

Ciri-Ciri Majas Hiperbola

- Berisi pertentangan dan bahasa dalam majas ini bersifat dramatis.

- Pernyataannya disebut melebihi kenyataan yang ada.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Majas Eufemisme serta Ciri-Ciri dan Contohnya

- Menggunakan kiasan yang mengandung kata, frasa, atau kalimat yang berlebihan.

- Kata, frasa, atau kalimat yang digunakan bukan merupakan arti sebenarnya.

Di bawah ini adalah contoh penggunaan majas hiperbola dalam kalimat, antara lain:

- Mobil itu melaju, seperti kilat di jalan raya.

- Suaranya begitu keras, seakan-akan mengguncang seluruh gedung.

- Pohon itu tinggi sekali, seolah-olah menyentuh langit.

- Dia memiliki kecerdasan sebesar gunung.

- Perutku lapar sekali, seakan-akan tidak pernah kenyang.

- Anak itu menggendong ransel seberat gajah.

- Suaramu yang merdu dapat menggemparkan dunia.

- Mi rebus ini lebih panas dari lava pijar.

Baca Juga: Apa Itu Majas Asosiasi? Ini Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya

- Tanganmu lebih kuat dari besi.

- Toni membacakan pidato sampai berapi-api.

Nah, itulah penjelasan tentang fungsi majas hiperbola serta ciri-ciri dan contohnya dalam kalimat.

Coba Jawab!
Apa pengertian dari majas hiperbola?
Petunjuk: Cek di halaman 1.

Tonton video ini, yuk!