Jenis-Jenis Geguritan Bahasa Jawa serta Ciri-cirinya

By Rizky Amalia, Kamis, 7 November 2024 | 13:10 WIB
'Geguritan' bahasa Jawa sudah berkembang dari zaman kerajaan sebelum Indonesia merdeka. (Pexels/Antoni Shkraba)

1. Geguritan Gagrak Lawas

Pengertian 'geguritan gagrak lawas' adalah puisi Jawa yang masih terikat pembuatannya dengan aturan sastra Jawa lama, seperti kidung dan tembang. (Pexels/cottonbro studio)

Pengertian geguritan gagrak lawas adalah puisi Jawa yang masih terikat pembuatannya dengan aturan sastra Jawa lama, seperti kidung dan tembang.

Hal ini terlihat pada tembang macapat, tembang gedhe, dan tembang tengahan.

Di bawah ini merupakan ciri-ciri geguritan gagrak lawas, antara lain:

- Memiliki jumlah bait dalam setiap bab yang tidak teratur, tetapi paling sedikit terdapat empat bait (empat baris).

- Geguritan gaya lama memiliki isi berupa perlajaran tertentu, seperti tata krama.

- Jumlah suku kata di setiap suku kata tetap, berjumlah 8 suku kata.

- Geguritan ini biasanya diawali dengan kata 'sun gegurit'.

- Menambahkan bunyi akhir baris memakai kata pengantar suara guru.

2. Geguritan Gagrak Anyar

Baca Juga: 8 Unsur Geguritan, Karya Sastra Puisi dalam Bahasa Jawa