Ukara tanduk mawa lesan dan geganep memiliki ciri-ciri, yaitu wasesa-nya terbentuk dari imbuhan gabungan ater-ater anuswara dan panambang -i utawa panambang -ake.
Contoh: Bapak maringi adhik sangu.
(Bapak memberikan adik uang saku.)
Ciri-Ciri Ukara Tanduk
Berikut ini merupakan ciri-ciri yang membedakan ukara tanduk dengan ukara yang lain:
- Ukara tanduk merupakan kalimat aktif.
- Ukara tanduk menujukkan subjek sedang melakukan suatu pekerjaan.
- Sering kali menggunakan imbuhan ater-ater anuswara (n-, m-, ng-, ny-) serta diikuti panambang -i atau -ake.
Di bawah ini merupakan beberapa contoh ukara tanduk, antara lain:
- Kurnia maca buku basa Jawa. (Kurnia membaca buku bahasa Jawa.)
- Ibu ngunjuk teh. (Ibu minum susu.)
Baca Juga: 2 Jenis Ukara Tanduk Lengkap dengan Contohnya dalam Bahasa Jawa
- Tendi mangan sego goreng. (Tendi makan nasi goreng.)
- Ana nyapu kamar. (Ana menyapu kamar.)
- Bebek ngendog. (Bebek bertelur.)
- Tantri njait klambi kebaya. (Tantri menjahit baju kebaya.)
Demikian penjelasan tentang jenis-jenis ukara tanduk serta ciri-ciri dan contohnya.
Coba Jawab! |
Apa pengertian dari ukara tanduk? |
Petunjuk: Cek di halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!