Dalam sistem seperti ini, posisi seseorang dalam masyarakat ditentukan sejak lahir dan jarang berubah.
Contohnya adalah sistem kasta di India atau kelas sosial dalam masyarakat tertentu di masa lalu.
Meski sistem kasta sudah dilarang secara resmi, pengaruhnya masih terasa di beberapa wilayah.
Akibatnya, mereka yang lahir di kasta atau lapisan rendah sulit untuk meningkatkan status sosial mereka, walaupun mereka berprestasi.
4. Diskriminasi dan Stereotip Sosial
Diskriminasi berdasarkan ras, agama, etnis, atau gender dapat menghalangi kelompok tertentu dari mobilitas sosial.
Stereotip negatif dan diskriminasi menyebabkan individu dari kelompok tertentu menghadapi hambatan untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pendidikan, pekerjaan, atau dalam lingkungan sosial.
Misalnya, di beberapa negara, diskriminasi terhadap kelompok etnis minoritas masih ada dan mempersulit mereka untuk bersaing dalam pasar kerja atau meraih posisi sosial yang lebih tinggi.
5. Keterbatasan Modal dan Sumber Daya
Modal atau sumber daya ekonomi yang terbatas menjadi salah satu penghambat signifikan mobilitas sosial.
Bagi mereka yang tidak memiliki modal finansial, sosial, atau budaya, sulit untuk mencapai status sosial yang lebih tinggi.
Baca Juga: 4 Jenis Mobilitas Sosial, Salah Satunya Mobilitas Vertikal