adjar.id - Apakah Adjarian pernah mendengar istilah gugon tuhon?
Gugon tuhon merupakan ajaran dalam budaya dan bahasa Jawa.
Secara bahasa, gugon tuhon berasal dari kata gugu dan tuhu.
Gugu yang artinya dipercaya dengan apa adanya tanpa diteliti atau ditelaah terlebih dahulu, sedangkan tuhu yang berarti sesungguhnya.
Gugon tuhon yaiku piwulang sing ora tinemu nalar nanging digatekake lan dituruti dening masyarakat.
Artinya, gugon tuhon adalah ujaran masyarakat Jawa yang berupa larangan.
Maka, gugon tuhon dipahami sebagai bentuk kata kerja, yaitu sikap yang mudah percaya kepada suatu perkataan atau cerita yang disampaikan oleh orang lain karena dianggap memiliki petuah.
Gugon tuhon juga diartikan sebagai bentuk kata benda, yaitu perkataan atau cerita yang dianggap memiliki petuah.
Asal mula gugon tuhon adalah untuk menakuti anak-anak agar lebih sopan dan beretika dalam bertingkah laku.
Gugon tuhon bertujuan untuk melestarikan kearifan lokal orang Jawa dalam memandang dunia.
Namun, dalam perkembangannnya, sebagian masyarakat tidak mengerti makna dari gugon tuhon dan dianggap sebagai tindakan yang menyimpang dari agama.
Baca Juga: Mengenal Pengertian, Tujuan, dan Jenis-Jenis Gugon Tuhon
Bersumber dari kompas.com, pada dasarnya gugon tuhon adalah respons terhadap generasi muda supaya memiliki sikap yang baik dalam perilaku sehari-hari.
Nah, berikut jenis-jenis gugon tuhon serta artinya.
Jenis-Jenis Gugon Tuhon dan Contohnya
Ada tiga jenis gugon tuhon dan contohnya, antara lain:
1. Gugon Tuhon Salugune (Apa Adanya)
Gugon tuhon salugune adalah jenis ajaran atau gugon tuhon yang dipercaya apa adanya setelah diucapkan oleh seseorang.
Contoh gugon tuhon salugune adalah aja mangan brutu mundhak gunemane mencla-mencle.
Artinya jangan makan tungir ayam, nanti ditakutkan tidak memiliki tekad hati.
2. Gugon Tuhon Berisi Wewaler (Larangan)
Gugon tuhon wewaler ialah gugon tuhon yang berisi larangan dan dipercaya apa adanya setelah diucapkan oleh seseorang yang dituakan.
Misalnya wong ing Banyumas ora kena lelungan ing dina Setu Pahing.
Baca Juga: Pengertian Parikan atau Pantun dalam Bahasa Jawa dan Ciri-cirinya
Artinya orang yang tinggal Banyuman tidak boleh bepergian di hari Sabtu Pahing.
3. Gugon Tuhon Berisi Wasita Sinandi (Teka-Teki)
Gugon tuhon wasita sinandi merupakan guhon tuhon yang berisi teka-teki.
Contoh dari gugon tuhon berisi wasita sinandi adalah aja kudhungan kukusan, mundhak dicaplok baya.
Arti dari gugon tuhon tersebut adalah jangan menggunakan pengukus untuk menutup kepala karena bisa diserang buaya.
Sekarang sudah tahu apa itu gugon tuhon serta jenis-jenis dan contohnya.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan gugon tuhon? |
Petunjuk: Cek di halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!