Bentuk-Bentuk Gurindam, Ciri-Ciri, dan Fungsinya

By Rizky Amalia, Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB
Karya sastra gurindam berasal dari Tanah Tamil yang terletak di India. (Pexels/Claudia Ferrer)

adjar.id - Gurindam termasuk salah satu bentuk karya sastra berbentuk puisi lama yang berisi petuah atau nasihat.

Gurindam juga masih termasuk ke dalam jenis puisi rakyat yang memiliki dua barus dengan nasihat yang terkandung di dalamnya.

Karya sastra gurindam berasal dari Tanah Tamil yang terletak di India.

Secara etimologi, gurindam diambil dari bahasa Tamil di India, yaitu kirindam yang berarti mula-mula amsal atau perumpamaan.

Biasnya karya sastra gurindam berisi nasihat ataupun filsafat kehidupan, Adjarian.

Gurindam juga dipahami sebagai salah satu puisi Melayu Lama yang terdiri dari dua baris setiap baitnya.

Nah, baris pertama ialah persoalan atau syarat dan akan dijawab oleh baris kedua.

Berbeda dengan pantun, gurindam tidak bisa digunakan dalam keseharian untuk bersenda gurau dan cenderung memiliki sifat yang formal.

O iya, di Indonesia gurindam mulai dikenal setelah masuknya para pedagang dari Gujarat.

Gurindam Dua Belas disebut sebagai salah satu kesusastraan Indonesia yang cukup populer.

Raja Ali Haji, sepupu Raja Ali yang menjadi Raja Riau pada saat itu merupakan pencipta Gurindam Dua Belas.

Baca Juga: Ciri-Ciri Puisi Rakyat: Gurindam, Pantun, dan Syair

Bahasa yang digunakan gurindam harus menganut kaidah-kaidah tertentu.

Ada tiga hal yang penting untuk memerhatikan diksi gurindam, yaitu pembendaraan kata, urutan kata, dan daya sugesti kata-kata.

Susunan kata-kata dalam gurindam tidak dapat diubah, meski perubahan itu tidak mengubah makna.

Pengarang gurindam telah memperhitungkan secara matang susunan kata-kata tersebut.

Jika diubah urutannya maka keyakinan pada saat gurindam itu dibaca akan berkurang.

Pada artikel ini kita akan mempelajari tentang bentuk gurindam serta ciri-ciri dan fungsinya. Yuk, kita pelajari sama-sama!

Bentuk-Bentuk Gurindam

Salah satu bentuk gurindam adalah gurindam berangkai. (Pexels/Olha Ruskykh)

Karya sastra gurindam memiliki dua bentuk yang mempengaruhi penulisannya, yakni:

1. Gurindam Berangkai

Gurindam berangkai adalah jenis gurindam yang memiliki kata yang sama di setiap baris pertama baitnya.

Hal ini menjadi ciri khas karena gurindam ini memiliki tutur yang sama di baris pertama pada setiap baitnya.

Baca Juga: Ciri-Ciri Gurindam, Salah Satu Jenis Puisi Rakyat

2. Gurindam Berkait

Gurindam berkait merupakan bentuk gurindam yang ditandai dengan adanya hubungan satu sama lain antara bait pertama dengan bait-bait berikutnya.

Setiap bait di gurindam ini selalu berkaitan erat dengan bait selanjutnya.

Ciri-Ciri Gurindam

Berikut ini merupakan ciri-ciri gurindam, antara lain:

- Gurindam mengandung petuah bijak atau ajaran hidup.

- Gurindam bersajak (a-a), (b-b), atau (c-c).

- Naskah pada gurindam terdiri dari dua baris saja.

- Setiap baris terdiri dari dua hingga enam kata saja.

- Struktur gurindam terdiri dari dua baris, yaitu, sebab dan akibat pada tiap baris.

- Isi gurindam biasanya mengandung kata-kata mutiara, filosofi hidup, serta nasihat-nasihat.

Fungsi Gurindam

Di bawah ini merupakan beberapa fungsi dari gurindam, yakni:

Baca Juga: Mengenal Pengertian Puisi Rakyat dan Jenisnya dalam Bahasa Indonesia

- Karya sastra gurindam sebagian besar berfungsi untuk mendidik sisi kejiwaan manusia.

- Sebagai karya sastra puisi lama, gurindam berfungsi untuk mengamati kondisi sosial budaya masyarakat.

- Sebagai media komunikasi antar masyarakat terutama dalam majelis-majelis formal.

- Gurindam berfungsi untuk menghibur manusia.

- Sebagai media komunikasi antar masyarakat terutama dalam majelis-majelis formal.

Demikian penjelasan tentang bentuk-bentuk gurindam serta ciri-ciri dan fungsinya.

Coba Jawab!
Siapa pencipta Gurindam Dua Belas?
Petunjuk: Cek di halaman 1.

Tonton video ini, yuk!