- Makanan Tradisional: Makanan khas daerah seperti nasi uduk, gado-gado, dan rendang memperlihatkan keberagaman kuliner yang dipengaruhi budaya setempat.
- Kepercayaan dan Agama: Di sekitar kita, orang-orang mempraktikkan berbagai agama seperti Islam, Kristen, Hindu, dan lainnya, dengan cara ibadah dan perayaan yang berbeda-beda.
3. Ilmu antropologi dapat diterapkan untuk menggali potensi masyarakat multikultur dengan cara:
- Penelitian Etnografi: Dengan memahami kebiasaan, tradisi, dan sistem sosial dari berbagai kelompok budaya di Indonesia, antropologi membantu memetakan keragaman tersebut secara mendalam.
- Pendekatan Partisipatif: Antropolog bisa bekerja sama dengan komunitas lokal untuk memahami nilai-nilai, norma, dan sumber daya mereka, kemudian memfasilitasi pengembangan potensi lokal yang sesuai dengan kebudayaan masing-masing.
- Memahami Perbedaan dan Keterkaitan: Antropologi membantu mengidentifikasi bagaimana berbagai kelompok dalam masyarakat saling berinteraksi, sehingga potensi kerja sama dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan dapat dimaksimalkan.
- Pembangunan Berbasis Budaya: Dengan memahami karakteristik sosial budaya, antropologi berperan dalam menyusun kebijakan pembangunan yang menghormati keberagaman budaya dan mengintegrasikan potensi lokal.
4. Sikap kami terhadap potensi keberagaman, yaitu:
- Dengan saling menghormati dan menghargai perbedaan, kita dapat menciptakan masyarakat yang harmonis.
- Sikap terbuka terhadap perbedaan budaya, agama, dan tradisi penting untuk membangun sikap toleransi di antara masyarakat multikultural.
- Berusaha untuk tidak membiarkan perbedaan menjadi sumber konflik, tetapi justru menjadi alat pemersatu dalam menciptakan kemajuan bersama.
Baca Juga: Jawab Soal Tes Formatif tentang Etnografi Nomor 1-5, Materi Antropologi Kelas XI Kurikulum Merdeka
Demikian pembahasan soal Lembar Kerja 1.10 pada Bab 1: "Pengantar Antropologi", Antropologi kelas XI Kurikulum Merdeka.
Tonton video ini, yuk!