adjar.id - Apakah Adjarian pernah membaca teks atau cerita singkat yang mengandung kalimat-kalimat lucu?
Yap, jenis teks tersebut adalah teks anekdot. Namun, tidak semua teks atau cerita lucu termasuk teks anekdot.
Teks anekdot merupakan jenis cerita singkat yang menarik karena mengandung kalimat-kalimat yang lucu dan mengesankan.
Biasanya teks anekdot menceritakan tentang orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.
Teks anekdot bersifat lucu, menghibur, dan biasanya terjadi pada kehidupan sehari-hari.
O iya, terkadang teks anekdot mengangkat cerita dari kejadian nyata yang ditambahkan unsur rekaan.
Hasil rekaan dalam teks anekdot berupa pelaku cerita, tempat kejadian, dan waktu peristiwa.
Meski sama-sama mengandung cerita lucu, teks anekdot berbeda dengan humor, lo.
Teks anekdot berfungsi untuk menyampaikan makna tersirat berupa kritik, sedangkan humor berfungsi untuk menghibur.
Yuk, kita pelajari sama-sama kaidah kebahasaan teks anekdot serta struktur penulisannya!
Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot
Kaidah kebahasaan bisa dikatakan sebagai gaya bahasa penulisan pada teks anekdot.
Baca Juga: 7 Aspek yang Perlu Diperhatikan dalam Penyusunan Teks Anekdot
Berikut ini beberapa kaidah kebahasan teks anekdot, antara lain:
- Menggunakan jenis pertanyaan retoris, yaitu kalimat pertanyaan yang tidak mengharuskan untuk dijawab.
- Menggunakan kata penghubung dan kata kerja.
- Menggunakan kata keterangan waktu lampau.
- Menggambarkan urutan peristiwa berdasarkan waktu.
Struktur Penulisan Teks Anekdot
1. Judul
Judul merupakan bagian teks anekdot yang ditulis secara singkat, padat, dan jelas.
Penulisan judul merujuk pada hal atau objek yang ditulis.
2. Abstrak
Abstrak merupakan bagian awal paragraf dari teks anekdot yang juga disebut sebagai tahap pembukaan.
Baca Juga: Pengertian dan Ciri-Ciri Teks Anekdot
O iya, abstrak pada teks anekdot berfungsi untuk menggambarkan isi teks secara singkat.
Nah, dengan membaca bagian abstrak beberapa saja dapat membantu pembaca untuk mengetahui arah teks yang penulis maksudkan.
3. Orientasi
Orientasi merupakan bagian yang cukup penting dalam teks anekdot.
Bagian ini menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang peristiwa.
Biasanya penulis menyampaikan detail dari teks anekdot di bagian orientasi.
Orientasi berperan penting sebagai penyebab dari munculnya krisis, konflik, atau masalah utama pada teks anekdot.
4. Krisis
Krisis atau komplikasi merupakan bagian yang memunculkan suatu masalah unik atau tidak biasa yang terjadi.
Krisis juga dimaknai sebagai adanya kejanggalan atau ketidakpuasan.
5. Reaksi
Baca Juga: 6 Unsur Kebahasaan Teks Anekdot, Salah Satunya Kalimat Retorik
Pengertian reaksi dalam teks anekdot adalah bagian yang menggambarkan cara penulis atau tokoh yang diceritakan menyelesaikan masalah.
Reaksi dapat berupa sikap menertawakan atau mencela. Bagian ini sering kali tidak terduga atau mengejutkan dalam teks anekdot.
6. Koda
Koda merupakan bagian akhir cerita yang berupa simpulan dari kejadian-kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis dalam teks.
Biasanya koda berisi komentar, persetujuan, atau maksud dari cerita yang disampaikan.
Bagian koda biasanya ditandai dengan kata-kata, seperti akhirnya, demikianlah, memanglah, dan itulah.
Sebagai tambahan informasi, di bawah ini merupakan langkah menyusun teks anekdot, antara lain:
- Menentukan topik atau tema yang akan dibahas dalam teks anekdot.
- Menentukan tokoh yang ada di dalam teks anekdot.
- Memilih atau menentukan peristiwa yang akan dijadikan sebagai latar belakang.
- Membuat rangkaian peristiwa dalam bentuk alur teks anekdot.
Baca Juga: Apa Itu Teks Anekdot? Berikut Struktur dan Ciri-cirinya
- Menyusun kerangka teks anekdot dan mengembangkan agar menjadi suatu cerita yang memiliki satu kesatuan.
- Mengecek atau menyunting kembali teks anekdot yang kurang dan apa yang akan ditambahkan.
Nah, demikian penjelasan tentang kaidah kebahasaan teks anekdot serta struktur penulisannya.
| Coba Jawab! |
| Apa perbedaan teks anekdot dengan humor? |
| Petunjuk: Cek di halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!