adjar.id - Salah satu historiografi yang ada di Indonesia adalah histriografi kolonial.
Kali ini kita akan mempelajari ciri-ciri historiografi kolonial serta kelebihan dan kekurangannya, ya.
Karakteristik historiografi kolonial berperan penting dalam memahami cara penulisan sejarah di masa kolonial.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui berbagai hasil tulisan dan karya sejarah dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Nah, pengertian historiografi kolonial ialah penulisan sejarah pada masa pemerintahan kolonial.
O iya, historiografi kolonial menggambarkan sejarah dari sudut pandang penjajah.
Penulisan historiografi kolonial juga mengabaikan peran dan perspektif dari suatu bangsa yang dijajah.
Selain itu, historiografi kolonial digunakan sebagai alat untuk mempertahankan dan membenarkan kekuasaan kolonial atau penjajahan.
Setelah historiografi tradisional, era historiografi kolonial merupakan era penulisan peristiwa sejarah di masa imperialisme atau penjajahan di Hindia Belanda.
Bangsa penjajah, yaitu Belanda, Portugis, dan Inggris menyusun historiografi kolonial Indonesia.
Historiografi kolonial diketahui sampai sekarang, bahkan termasuk tembang macapat yang ditulis pada tahun 1662 hingga 1663.
Baca Juga: Pengertian Historiografi Tradisional serta Ciri-Ciri dan Contohnya, Materi Sejarah Kelas X
Historiografi kolonial mencakup penulisan sejarah di masa pemerintahan kolonial, tepatnya Belanda yang berkuasa sekitar zaman VOC (1600 M).
Pihak Belada sering menjadi subjek utama dalam penulisan historiografi kolonial.
Sementara masyarakat pribumi dijadikan sebagai bagian objek cerita sejarah, ya.
Contoh historiografi kolonial adalah "Koloniale Geschiedenis" karya Colenbrander dan "Geschiedenis van den Indischen Archipel" karya B.H.M Vlekke.
Yuk, kita pelajari sama-sama apa saja ciri-ciri historiografi kolonial serta kelebihan dan kekurangannya!
"Historiografi kolonial dimulai sejak masa VOC hingga masa pemerintahan Hindia Belanda."
Ciri-Ciri Historiografi Kolonial
- Menggunakan sudut pandang dari pihak kolonial atau Belanda sentrisme.
- Bersifat mitologisasi, yaitu banyak peristiwa yang dicatat tanpa melihat kejadian sebenarnya.
- Menceritakan sejarah dari orang-orang besar dan penting di masa penjajahan, seperti Raffles dan Daendels.
- Penulisan historiografi kolonial cenderung berfokus pada sumber dari pohak koloni dan mengabaikan sumber lokal.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menghindari Bias Sejarah agar Lebih Objektif? Sejarah Kelas X
- Memiliki sifat subjektif dari sisi pemerintahan kolonial.
Kelebihan dan Kekurangan Historiografi Kolonial
Berikut ini merupakan kelebihan historiografi kolonial, antara lain:
- Tidak menggunakan unsur supranatural dalam penulisannya.
- Mampu menunjukkan pola dan gaya hidup pemerintah kolonial secara terperinci.
Sementara di bawah ini adalah kelemahan historiografi kolonial, yakni:
- Hanya berisi penulisan tentang kepentingan dari bangsa-bangsa kolonial.
- Tidak memperhatikan kehidupan masyarakat pribumi yang tidak berhubungan dengan kepentingan kolonial.
- Subyektifitas pemerintah kolonial terhadap penulisan peristiwa sejarah sangat tinggi.
"Ciri-ciri penulisan historiografi kolonial adalah menceritakan sejarah dari orang-orang besar dan penting di masa penjajahan, seperti Raffles dan Daendels."
Itulah informasi tentang ciri-ciri historiografi kolonial serta kelebihan dan kelemahannya.
Baca Juga: Kenapa Terjadi Bias Sejarah? Ini Alasan dan Faktor Penyebabnya, Materi Sejarah Kelas X
Coba Jawab! |
Kenapa historiografi kolonial berperan penting dalam penulisan sejarah? |
Petunjuk: Cek di halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!