Latar Belakang dan Isi Perjanjian Bongaya Tahun 1667, Materi Sejarah Kelas XI

By Rizky Amalia, Kamis, 25 Juli 2024 | 09:00 WIB
Perjanjian Bongaya merupakan tuntutan VOC setelah perang Makassar berakhir dan meninggalnya Raja Gowa Sultan Hasanuddin. (Dok. Kemdikbud)

Kedatangan Arung Palakka ke Makassar mendorong orang-orang Bugis untuk bangkit melawan Gowa.

Cornelis Speelman berhasil menghancurkan armada Gowa, sedangkan Arung Palakka memimpin pertempuran di darat,

Arung Palakka berhasil meruntuhkan Benteng Galesong pada 22 Agustus 1667 dengan korban di pihak Gowa mencapai 1.000 orang.

Pada November 1667, Arung Palakka dan Speelman melanjutkan peperangan dengan mengadakan serangan umum terhadap benteng Panakkukang.

Dengan perang yang berlarut-larut dan banyaknya korban dari pihak Gowa membuat Sultan Hasanuddin terpaksa menerima usul cease fire.

Pada hari Jumat, 18 November 1667 dilangsungkan Perjanjian Bungaya atau Bongaya (Bongaisch Tractat) yang ditandatangani oleh Sultan Hasanuddin.

Nah, berikut ini isi Perjanjian Bongaya yang terjadi di tahun 1667.

(ilustrasi) 18 November 1667 dilangsungkan Perjanjian Bungaya atau Bongaya (Bongaisch Tractat) yang ditandatangani oleh Sultan Hasanuddin. (cottonbro studio)

"Latar belakang terjadinya Perjanjian Bongaya adalah peperangan Makassar oleh Kerajaan Gowa dan Kerajaan Bone melalui adu domba oleh VOC."

Isi Perjanjian Bongaya yang Terjadi Tahun 1667

Isi Perjanjian Bongaya tahun 1667, yaitu:

1. Makassar harus mengakui monopoli VOC.

Baca Juga: Jawab Soal Makna dan Pelajaran dari Perjanjian Bongaya di Sulawesi