adjar.id - Sanksi diberikan bagi seseorang yang melanggar peraturan dalam suatu lingkungan.
Sanksi dipahami sebagai bentuk akibat dari tindakan seseorang atau kelompok melanggar aturan yang telah dibuat berdasarkan kesepakatan.
O iya, sanksi bisa berupa denda atau hukuman sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.
Dalam kehidupan bermasyarakat kita mengenal sanksi sosial dan sanksi hukum.
Sanksi sosial dan sanksi hukum merupakan dua bentuk kontrol sosial yang berperan penting dalam membentuk perilaku individu dan masyarakat.
Tahukah Adjarian? Sanksi sosial berbeda dengan sanksi hukum, lo.
Kali ini kita akan mempelajari perbedaan sanksi sosial dan sanksi hukum. Yuk, kita pelajari sama-sama!
Perbedaan antara Sanksi Sosial dengan Sanksi Hukum
1. Definisi atau Pengertian
Sanksi sosial merujuk pada respons atau reaksi masyarakat terhadap perilaku individu yang dianggap melanggar norma-norma atau aturan yang berlaku dalam masyarakat.
Sanksi ini bersifat informal dan bisa berupa pujian, penghargaan, atau penolakan terhadap individu yang bertindak sesuai atau melanggar norma sosial.
Sanksi sosial tidak bersifat administratif seperti sanksi hukum pidana atau perdata dan tidak tertulis.
Baca Juga: 2 Sifat Sanksi Norma Hukum, Salah Satunya Bersifat Nyata
Sementara sanksi hukum adalah respon formal dari sistem hukum terhadap tindakan yang melanggar peraturan hukum.
2. Tujuan
Sanksi sosial memiliki tujuan mendidik individu agar sesuai dengan norma-norma masyarakat.
Nah, sanksi sosial menggunakan metode nonlegal seperti nasihat, pengarahan, atau penolakan sosial.
Berbeda dengan sanksi sosial, sanksi hukum bertujuan untuk menciptakan keadilan dalam masyarakat dan melindungi hak-hak individu.
Selain itu, sanksi hukum juga ditegakkan untuk mencegah pelanggaran hukum dan memberikan sanksi yang sesuai.
Secara umum, sanksi hukum di Indonesia ada tiga jenis sanksi hukum, yaitu sanksi hukum pidana, sanksi hukum perdata, dan sanksi administratif.
3. Dampak bagi Masyarakat
Sanksi sosial berperan penting dalam membentuk norma-norma sosial dan mempertahankan kohesi sosial.
Diketahui masyarakat menggunakan sanksi sosial untuk memperkuat norma-norma yang dianggap penting.
Baca Juga: 6 Contoh Pelanggaran Norma Hukum dan Sanksinya
Sanksi hukum berfungsi sebagai alat untuk mencegah pelanggaran hukum dan memberikan hukuman yang sesuai.
Sanksi ini juga menegaskan aturan dan memberikan konsekuensi yang jelas bagi pelanggar hukum.
Contoh Sanksi Sosial dan Sanksi Hukum
Berikut ini merupakan contoh dari sanksi sosial dalam masyarakat, yaitu:
- Dikucilkan secara sosial.
- Mendapatkan label atau stigma negatif.
- Sulit mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
- Ditolak oleh komunitas atau menggunakan fasilitas umum.
Di bawah ini adalah beberapa contoh sanksi hukum bagi pelanggar, antara lain:
- Denda.
- Penjaga.
- Kerja sosial.
Baca Juga: Macam-Macam Sanksi atas Pelanggaran Hukum
- Pengawasan atau probation.
Sekarang sudah tahu, ya, apa saja perbedaan antara sanksi sosial dengan sanksi hukum.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan sanksi sosial dan sanksi hukum? |
Petunjuk: Cek di halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!