Hiasi Langit pada 21 Juli 2024, Seperti Apa Fenomena Buck Moon (Bulan Tanduk Rusa)?

By Rizky Amalia, Sabtu, 20 Juli 2024 | 12:30 WIB
Salah satu fenomena yang menghiasi langit di bulan Juli 2024 adalah fenomena 'Buck Moon'. (Brett Sayles)

adjar.id - Tahukah Adjarian? Salah satu fenomena yang menghiasi langit di bulan Juli 2024 adalah fenomena Buck Moon. Buck Moon (Bulan Tanduk Rusa) adalah istilah untuk Bulan purnama yang terjadi di bulan Juli.

Fenomena Buck Moon akan muncul pada hari Minggu, 21 Juli 2024 pukul 17.17 WIB.

Pada saat fenomena ini terjadi, Bulan akan tampak di bawah cakrawala pada saat itu.

Adjarian bisa melihat fenomena Buck Moon dengan mengarahkan pandangan ke langit tenggara setelah Matahari terbenam.

Pada tanggal 21 Juli 2024 akan dimulai fase Bulan purnama, yaitu fase bentuk Bulan yang terlihat dari permukaan Bumi.

Fase Bulan purnama atau full moon terjadi pada hari keempat belas saat Bulan berada pada posisi 180 derajat.

Umumnya Bulan purnama selalu terbit di timur saat Matahari terbenam di barat.

Nah, setelah bersinar sepanjang malam, Bulan bersinar sepanjang malam, Bulan purnama akan terbenam di barat saat Matahari terbit di timur.

Alasannya karena Bulan purnama terjadi saat Bumi berada tepat di antara Matahari dan Bulan.

Kenapa Bulan purnama di bulan Juli disebut Buck Moon?

Baca Juga: 12 Penamaan Bulan Purnama yang Digunakan Almanak Petani Amerika (The Farmer's Almanac)

Alasan Bulan Purnama di Juli Disebut Buck Moon

'Buck Moon' (Bulan Tanduk Rusa) adalah istilah untuk Bulan purnama yang terjadi di bulan Juli. (Joseph Walker)

Nama-nama Bulan purnama yang digunakan oleh The Old Farmer's Almanac berasal dari beberapa tempat termasuk sumber-sumber penduduk asli Amerika, Kolonial Amerika, dan Eropa.

Secara tradisional, setiap nama Bulan purnama diterapkan pada seluruh Bulan yang terjadi setiap tahunnya, ya.

Bulan purnama di Juli disebut Buck Moon karena tanduk rusa jantan sedang dalam masa pertumbuhan penuh saat terjadi Bulan purnama ini,

Rusa jantan merontokkan dan menumbuhkan tanduknya kembali setiap tahun.

Mereka menghasilkan tanduk yang lebih besar dan lebih mengesankan seiring berjalannya waktu.

Selain Buck Moon, ada beberapa istilah atau nama lain untuk menyebut Bulan purnama di Juli yang merujuk pada hewan.

Ada Feather Moulting Moon (Cree) dan Salmon Moon, istilah Tlingit yang mengindikasikan saat ikan kembali ke daerah tersebut dan siap untuk dipanen.

Uniknya lagi, tidak hanya merujuk pada nama hewan, istilah fenomena Bulan ini juga merujuk pada tanaman juga.

Mulai dari Berry Moon (Anishinaabe), Moon When the Chokecherries are Ripe (Dakota), Moon of the Ripe Corn Moon (Cherokee), dan Raspberry Moon (Algonquin, Ojibwe), Thunder Moon (Western Abenaki), hingga Halfway Summer Moon (Anishinaabe).

O iya, perlu diketahui fenomena Buck Moon tidak akan tampak seperti rusa atau tanduk rusa saat mencapai puncaknya.

Baca Juga: 7 Fenomena Langit di Bulan Juli 2024, Besok Ada Konjungsi Bulan dan Jupiter

Bulan akan tetap berbentuk bulat dengan cahaya putih kekuning-kuningan yang khas.

Sebagai tambahan informasi, di bawah ini beberapa fakta unik fenomena Buck Moon, antara lain:

1. Nama Buck Moon berasal dari Almanak Petani Tua.

2. Ketika Buck Moon muncul, cahayanya yang terang benderang menerangi malam.

3. Fenomena Buck Moon juga sering kali dikaitkan dengan berbagai mitos dan legenda.

4. Buck Moon menyebabkan pasang naik yang lebih tinggi dan pasang surut yang lebih rendah dari biasanya.

5. Menurut budaya Eropa kuno, bulan purnama di bulan Juli sering dianggap sebagai waktu untuk merayakan panen awal.

Nah, sekarang sudah tahu, ya, apa itu fenomena Buck Moon serta fakta uniknya.

 

Coba Jawab!
Kenapa Bulan Purnama Juli disebut Buck Moon?
Petunjuk: Cek di halaman 2.

Tonton video ini, yuk!