6 Perangane Sesorah atau Struktur Pidato dalam Bahasa Jawa

By Rizky Amalia, Kamis, 11 Juli 2024 | 16:00 WIB
'Sesorah' atau pidato bahasa Jawa juga disebut dengan istilah 'medhar sabda'. (祝 鹤槐)

adjar.id - Sesorah atau pidato bahasa Jawa juga disebut dengan istilah medhar sabda.

Kata sesorah dalam bahasa Jawa sering digunakan untuk merujuk pada pidato atau ucapan yang disampaikan dalam beragam konteks, seperti dalam upacara adat, pertemuan penting, atau acara keagamaan.

Sesorah adalah bentuk penyampaian informasi secara lisan yang sering ditampilkan dalam beragam kegiatan formal maupun informal.

Nah, seseorah tidak hanya sekadar alat komunikasi, tetapi juga sebuah seni yang memiliki aturan, ritme, dan gaya yang khas.

O iya, sesorah bahasa Jawa biasanya ditampilkan dengan menggunakan bahasa Jawa krama, Adjarian.

Bahasa Jawa krama merupakan salah satu tingkatan bahasa Jawa yang lebih formal dan memiliki tata bahasa yang khusus.

Melalui sesorah, masyarakat Jawa bisa menghormati tradisi leluhur mereka dan menyampaikan pesan-pesan penting dengan gaya yang khas dan mendalam.

Maka dari itu, struktur (perangane) sesorah perlu disusun dengan baik agar pemaparan pidato bisa dilakukan secara efektif dan sistematis.

Yuk, kita pelajari truktur sesorah bahasa Jawa berikut!

Perangane Sesorah (Struktur Pidato Bahasa Jawa)

1. Uluk Salam (Salam Pembuka)

Bagian pertama dalam sesorah adalah uluk salam atau salam pembuka.

Baca Juga: Contoh Pidato Bahasa Jawa Hari Guru Nasional

Salam pembuka adalah urutan penting dalam sesorah yang disampaikan sebelum mengawali pidato.

Bagian ini biasanya menggunakan salam sesuai dengan agama yang dianut.

2. Pujian Kepada Tuhan

Bagian kedua dari 'perangane sesorah' atau struktur pidato bahasa Jawa adalah pujian kepada Tuhan. (Pavel Danilyuk)

Setelah salam pembuka, bagian selanjutnya adalah pujian kepada Tuhan.

Dalam penyampaiannya, pujian perlu diselaraskan dengan keyakinan atau agama pribadi atau mayoritas dalam acara yang diadakan.

3. Ucapan Selamat Datang dan Terima kasih

Ucapan selamat datang dan terima kasih ditujukan kepada seluruh hadirin.

Hal ini bertujuan sebagai apresiasi dari pamedhar sabda untuk partisipasi yang sudah meluangkan waktu dan tenaganya untuk hadir.

4. Dudutan (Isi Sesorah)

Dudutan juga disebut dengan isi sesorah yang meliputi beberapa bagian utama pidato.

Baca Juga: Contoh Pidato Bahasa Jawa atau Sesorah Hari Pahlawan

Mulai dari pembahasan utama, inti bahasan, hingga ringkasan topik pidato terdapat pada bagian ini, ya.

5. Surasa Basa (Penutup)

Surasa basa merupakan bagian penutup pidato yang berisi terima kasih kepada hadirin atas perhatian yang diberikan.

Selain itu, bagian ini juga dilengkapi denga kalimat permintaan maaf jika terdapat kekurangan di dalam sesorah.

6. Salam Penutup

Salam penutup adalah tanda bahwa seluruh urutan pidato telah selesai.

Setelah itu, pembaca sesorah bisa beranjak meninggalkan panggung acara.

Nah, itulah perangane sesorah atau struktur pidato bahasa Jawa dan penjelasannya.

Coba Jawab!
 Apa pengertian dari sesorah?
Petunjuk: Cek di halaman 1.

Tonton video ini, yuk!