Nilai praksis juga dipahami sebagai wujud dari penerapan nilai-nilai Pancasila baik secara tertulis maupun tidak tertulis, serta dilakukan oleh lembaga negara, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
3. Nilai Instrumental
Tahukah Adjarian? Nilai instrumental merupakan nilai yang bersifat kontekstual.
Nilai instrumental dipahami sebagai penjabaran dari nilai-nilai Pancasila berupa arahan kinerja untuk kurun waktu tertentu dan untuk kondisi tertentu.
Nilai ini harus disesuaikan dengan tuntunan zaman dan mengacu serta berlandaskan pada nilai dasar yang didijabarkan.
Nah, nilai instrumental ini harus disesuaikan dengan tuntutan zaman, dan mengacu serta berlandasarkan pada nilai dasar yang dijabarkannya.
Penjabaran itu bisa dilakukan secara kreatif dan dinamis dalam bentuk-bentuk baru untuk mewujudkan semangat yang sama, dalam batas-batas yang dimungkinkan oleh nilai dasar itu.
Dari kandungan nilainya, maka nilai instrumental merupakan kebijaksanaan, strategi, organisasi, sistem, rencana, program, bahkan proyek-proyek yang menindaklanjuti nilai dasar tersebut.
Lembaga negara yang berwenang menyusun nilai instrumental ini MPR, Presiden, dan DPR.
Pada praktiknya nilai praksis dan nilai instrumental harus mengacu dan tidak boleh bergantung dengan nilai dasar.
Selain itu, nilai praksis juga tidak boleh bertentangan dengan nilai instrumental.
Baca Juga: 20 Contoh Sikap yang Tidak Sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
Wujud dari nilai instrumental berupa Undang-Undang dan Peraturan dan Pemerintah.
Sebagai penjabaran dari nilai Pancasila, nilai instrumental tidak boleh bertentangan dengan nilai dasar Pancasila.
"Ada tiga tataran nilai dalam ideologi Pancasila menurut Moerdiono, yaitu nilai instrumental, nilai praksis, dan nilai dasar."
Demikian informasi tentang tataran nilai dalam ideologi Pancasila menurut Moerdiono.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan ideologi Pancasila? |
Petunjuk: Cek di halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!