4 Struktur Ukara atau Kalimat dalam Bahasa Jawa dan Contoh Pola Kalimatnya

By Rizky Amalia, Jumat, 10 Mei 2024 | 14:30 WIB
Kalimat dalam bahasa Jawa disebut dengan ukara. (August de Richelieu)

Perlu diketahui bahwa tidak setiap kalimat memiliki lesan, Adjarian.

4. Geganep (Pelengkap)

Geganep, yaitu struktur kalimat yang berfungsi sebagai pelengkap wasesa.

Biasanya geganep terletak di sebalah kanan wasesa.

5. Katrangan (Keterangan)

Katrangan adalah struktur ukara yang bertujuan untuk menjelaskan maksud dari kalimat agar lebih rinci.

Posisi katrangan dalam ukara dapat diletakkan di mana pun, baik di depan, di tengah, maupun di akhir.

Contoh pola kalimat dalam bahasa Jawa, yaitu:

1. Pola 1 (jejer + wasesa - kata tunjuk + tembung aran)

Menika kabudayaan. (Ini kebudayaan.)

2. Pola 2 (jejer + wasesa - tembung aran + tembung kriya)

Baca Juga: 10 Contoh Kalimat Bahasa Jawa Menggunakan Tembung Pepindhan

Ian tiyang Purbalingga. (Ian orang Purbalingga.)

3. Pola 3 (jejer + wasesa - tembung arantembung aran)

Bu Bandi sedherekipun Tiwi. (Ibu Bandi saudaranya Tiwi.)

4. Pola 4 (jejer + wasesa - kata sifat + tembung aran)

Lare alit menika rayi kula. (Anak kecil ini adik saya.)

Sekarang kita sudah tahu macam-macam struktur ukara dalam bahasa Jawa serta contoh pola kalimatnya.

Coba Jawab!
Di manakah letak jejer dalam ukara?
Petunjuk: Cek di halaman 2.

Tonton video ini, yuk!