adjar.id - Secara umum jenis buku terbagi menjadi dua, yaitu buku fiksi dan nonfiksi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fiksi artinya rekaan; khayalan; tidak berdasarkan kenyataan.
Jadi, buku fiksi adalah buku yang berisi khayalan atau imajinasi penulis.
Sementara itu, buku nonfiksi berisi kenyataan atau hal yang benar-benar terjadi dan bukan khayalan.
Dalam buku nonfiksi, kisah yang diceritakan didukung oleh fakta.
Nah, bisa kita simpulkan bahwa buku fiksi dan nonfiksi secara umum memiliki perbedaan dalam hal isinya.
Ini bisa digunakan dalam penilaian terhadap buku fiksi dan nonfiksi.
Dalam menilai buku, kita bisa menilai melalui:
1. Isi
Isi mencakup keseluruhan buku, mulai dari bagaimana informasi disajikan, alur cerita, dan lain sebagainya.
2. Bahasa
Baca Juga: Pertanyaan Pemandu untuk Mengomentari Buku Fiksi dan Nonfiksi
Bahasa dalam sebuah buku juga merupakan hal penting yang bisa dinilai, baik pada buku fiksi maupun nonfiksi.
Bahasa di antaranya meliputi pemilihan kata, penyusunan kalimat, dan lain-lain.
3. Tampilan fisik
Tampilan fisik mencakup bagaimana buku disajikan melalui sampul, gambar, ilustrasi, dan lain sebagainya.
"Buku fiksi adalah buku yang berisi khayalan, sedangkan buku nonfiksi berisi kisah nyata."
Contoh Penilaian terhadap Buku Fiksi dan Nonfiksi
Berikut contoh penilaian terhadap buku fiksi dan nonfiksi:
1. Aspek Isi
- Buku ini menginformasikan banyak hal tentang ... yang sangat bermanfaat bagi ....
- Isi dari buku ini cukup padat dan lengkap. Penjelasan buku tentang ... sangat memadai dengan data pendukung yang baik.
- Bagi yang menyukai bidang ..., buku ini layak untuk masuk dalam koleksi.
- Contoh yang dikemukakan dalam buku memperjelas pemahaman kita akan ....
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Buku Fiksi dan Nonfiksi? Berikut Pengertian dan Ciri-cirinya
- Tema yang diangkat sangat menarik, tetapi tidak disertai dengan penjelasan yang cukup, sehingga menjadi kurang lengkap.
- Informasi tentang ... seharusnya diuraikan lebih rinci.
- Secara keseluruhan buku ini hanya menginformasikan hal yang telah diketahui umum dan kurang menarik.
2. Aspek Bahasa
- Kalimat yang digunakan cukup sederhana dan menggunakan gaya populer, sehingga pembaca dapat menikmati alur cerita.
- Buku ini mudah dipahami bagi orang yang bukan dari bidang yang dibahas dalam buku ini.
- Istilah khusus yang digunakan dijelaskan dengan ungkapan bahasa sehari hari memudahkan pembaca memahami isi buku.
- Penggunaan kalimat kompleks yang tidak mudah dipahami banyak ditemukan dalam buku ini.
- Pembaca yang tidak akrab dengan topik diskusi dalam buku ini akan kesulitan memahami buku karena banyak menggunakan istilah teknis tanpa disertai penjelasannya.
3. Aspek Tampilan Fisik
- Dalam sekali pandang sampul buku ini sangat menarik perhatian.
Baca Juga: Apa Perbedaan Buku Fiksi dan Nonfiksi?
- Komposisi warna yang digunakan pada ilustrasi sangat serasi.
- Ilustrasi yang digunakan menyempurnakan pemahaman pembaca terhadap isi buku.
- Warna yang dipilih terlalu ramai dan dapat mengganggu pembaca.
- Ilustrasi dalam buku ini sungguh kaya sehingga tidak membuat bosan, meskipun bukunya sangat tebal.
"Penilaian terhadap buku fiksi dan nonfiksi dapat dilakukan dengan menilai tiga aspek penting, yaitu isi, bahasa, dan tampilan fisik."
Nah, itu dia contoh penilaian buku fiksi dan nonfiksi.
Coba Jawab! |
Apa saja aspek isi fiksi? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Bahasa Indonesia SMP Kelas VII Karya Titik Harsiati, dkk., Kemdikbud.
Tonton video ini juga, yuk!