Sejarah Kerajaan Bima dan Pengaruh Islam

By Nabil Adlani, Senin, 25 Maret 2024 | 14:00 WIB
Kerajaan Bima memiliki sejarah panjang hingga akhirnya menjadi salah satu kerajaan Islam di Nusa Tenggara. (dok. Pemerintah Kota Bima)

adjar.id - Kerajaan Islam tidak hanya terdapat di wilayah Jawa, tetapi juga terdapat di wilayah Nusa Tenggara.

Salah satu kerajaan bercorak Islam di sana adalah Kerajaan Bima yang berada di Bima, Nusa Tenggara Barat.

Kerajaan Bima merupakan salah satu kerajaan yang mempunyai peranan penting dalam sejarah Islam di Nusa Tenggara, Adjarian.

Bima telah menjadi daerah yang mengembangkan sistem perdagangan dengan sangat pesat.

Hal tersebut terjadi sebelum masuknya proses pengislaman di Bima.

O iya, sebelum bercorak Islam, Kerajaan Bima lebih dahulu mengalami masa Hindu.

Akan tetapi, kemudian Kerajaan Bima berubah menjadi kerajaan Islam akibat pengaruh Islam yang semakin kuat di sana.

Yuk, kita cari tahu sejarah Kerajaan Bima dan pengaruh Islam di sana!

"Kerajaan Bima merupakan kerajaan bercorak Islam di wilayah Bima, Nusa Tenggara Barat."

Sejarah Kerajaan Bima

Menurut catatan Bo Sangaji Kai, awal mula daerah Bima dirintis oleh para pendatang dari Jawa.

Mereka, yaitu seorang musafir dan bangsawan yang memiliki gelar Sang Bima.

Baca Juga: 5 Peninggalan Kerajaan Bima, Salah Satunya Istana Asi Mbojo

Ia jugalah yang kemudian mendirikan Kerajaan Bima.

Sang Bima kemudian menikah dengan Putri Tasi Sari Naga yang memiliki dua orang putra, yaitu Indra Zamrud dan Indra Komala.

Kedua anak itulah yang nantinya menjadi awal mula keturunan raja-raja Bima.

Ketika itu, wilayah Bima sudah terbagi menjadi kekuasaan pimpinan wilayah yang disebut dengan Ncuhi.

Masa Ncuhi adalah ambang sejarah atau proto sejarah yang pada masa itu masyarakat mulai hidup secara menetap dan berkelompok.

Selain itu, masyarakat juga sudah mulai mengenal kehidupan pertanian dan peternakan serta hidup teratur di bawah Ncuhi.

Dalam federasi Ncuhi, ada lima Ncuhi yang tergabung, yaitu:

1. Ncuhi Dara yang menguasai wilayah Bima bagian tengah atau pusat pemerintahan.

2. Ncuhi Parewa yang menguasai wilayah Bima bagian selatan.

3. Ncuhi Padolo yang menguasai wilayah Bima bagian barat.

4. Ncuhi Banggapupa yang menguasai wilayah bima bagian timur.

Baca Juga: Masa Kejayaan dan Daftar Raja Kerajaan Gowa Tallo

5. Ncuhi Dorowuni yang menguasai wilayah bima bagian utara.

Nah, federasi Ncuhi mengangkat sang Bima menjadi pemimpin, Adjarian.

Sang Bima secara resmi menerima pengangkatan itu, tetapi dalam pelaksanaannya dirinya menyerahkan kekuasaannya kepada Ncuhi Dara untuk memerintah atas namanya.

Kemudian putra Sang Bima, yaitu Indra Zamrud dan Indra Komala datang ke tanah Bima.

Indra Zamrud kemudian menjadi raja Bima pertama, sejak itulah Bima mulai memasuki zaman kerajaan.

Kerajaan Bima kemudian semakin berkembang hingga menjadi kerajaan besar dan ikut memengaruhi sejarah serta budaya nusantara.

Secara total, Kerajaan Bima dipimpin secara turun-temurun oleh 16 raja sampai abad ke-16.

Pada abad ke-17, penyebaran agama Islam mulai meluas di wilayah Bima.

Hal tersebut terjadi ketika Kerajaan Gowa Tallo berhasil menaklukkan wilayah-wilayah Nusa Tenggara.

Islam mulai berkembang sejak abad ke-16 sampai ke-17 dan memiliki pengaruh yang sangat luas di wilayah Bima.

"Kerajaan Bima terbentuk Indra Zamrud sebagai anak Sang Bima menjadi raja pertama Kerajaan Bima."

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Gowa Tallo: Masa Kejayaan dan Keruntuhan

Pengaruh Islam terhadap Kerajaan Bima

Pada tanggal 5 Juli 1640 Masehi, terjadi perubahan peralihan sistem pemerintahan dari kerajaan menjadi kesultanan.

Hal ini tidak lepas dari semakin kuatnya pengaruh Islam di wilayah Bima.

Peralihan tersebut ditandai dengan diangkatnya Putera Mahkota La Ka'i yang bergelar Rumata Ma Bata Wadu menjadi sultan pertama.

Sejak itulah Bima mulai memasuki Kesultanan dan diperintah sampai 15 sultan secara turun-temurun hingga tahun 1951.

Masyarakat Bima sudah mengenal Islam dengan adanya penyebaran Islam di Jawa, Melayu, Arab, dan Gujarat di tahun 1609 Masehi.

Masyarakat yang mengenal Islam lebih dahulu adalah masyarakat yang tinggal di pesisir.

Masa kesultanan di Bima berlangsung lebih dari tiga abad dan selama itu jugalah pemerintahan diwarnai dengan pasang surut.

Bima secara politik dan ekonomi berubah menjadi daerah perdagangan yang memiliki pengaruh besar di wilayah Nusa Tenggara.

Akan tetapi masa-masa kesultanan mengalami pasang surut akibat pengaruh kolonialisme dan imperialisme di nusantara.

"Pengaruh Islam terhadap Kerajaan Bima membuat Kerajaan Bima berubah menjadi Kesultanan Bima."

Nah, itu tadi penjelasan mengenai sejarah Kerajaan Bima dan pengaruh Islam terhadap kerajaan tersebut.

Baca Juga: Mengenal Kehidupan Ekonomi dari Kerajaan Gowa Tallo

Coba Jawab!
Di mana letak Kerajaan Bima?
Petunjuk: Cek halaman 1.

---

Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Restu Gunawan, dkk., Kemendikbud tahun 2017.