Ciri-Ciri Kebahasaan Cerita Fantasi

By Mumtahanah Kurniawati, Rabu, 27 Maret 2024 | 10:30 WIB
Cerita fantasi memiliki beberapa ciri kebahasaan. (Freepik)

adjar.id Cerita fantasi merupakan cerita yang dibuat berdasarkan hasil khayalan atau imajinasi penulis.

Isi cerita fantasi tidak hanya berdasarkan yang ada dalam kehidupan nyata.

Namun, penulis bisa membuat cerita fantasi yang sepenuhnya tidak ada di dunia nyata.

Bisa juga yang sebagian menggunakan unsur-unsur yang ada di dunia nyata, seperti tempat, nama tokoh, peristiwa sejarah, dan lain-lain.

Jika dilihat dari isi dan bentuknya, cerita fantasi masuk ke dalam teks narasi.

Dalam penyajiannya cerita fantasi memiliki urutan, Adjarian.

Mulai dari pengenalan, munculnya pertentangan, lalu penyelesaian atau akhir cerita.

Cerita fantasi sebagai teks narasi mempunyai tema atau ide dasar cerita yang menjadi pusat pengembangan cerita.

Tema ini dapat dirumuskan dari rangkaian peristiwa.

Secara umum, kita bisa mengenali cerita fantasi dari ciri-cirinya.

Misalnya, terdapat keajaiban, tokohnya unik, dan menggunakan berbagai latar.

Baca Juga: 6 Ciri Umum Cerita Fantasi

Nah, untuk lebih mengenal tentang cerita fantasi, di bawah ini ada ciri-ciri kebahasaan cerita fantasi.

Kita simak, yuk!

"Cerita fantasi merupakan cerita yang dibuat berdasarkan hasil khayalan atau imajinasi penulis."

Ciri-Ciri Kaidah Kebahasaan Cerita Fantasi

1. Menggunakan Kata dan Nama Orang sebagai Sudut Pandang

Sudut pandang penceritaan dalam cerita fantasi menggunakan kata ganti dan nama orang.

Misalnya, "aku", "mereka", "dia", dan sebagainya.

2. Menggunakan Kata Mencerap Pancaindra

Mendeskripsikan latar tempat, waktu, dan suasana menggunakan kalimat cerapan pancaindra.

Misalnya, istana tinggi menjulang memiliki tembok yang kokoh.

3. Menggunakan Kata Makna Kias dan Khusus

Bahasa dalam cerita fantasi memiliki ciri-ciri, yaitu menggunakan pilihan kata yang mengandung makna kias atau khusus.

Baca Juga: Apa Ciri dan Elemen Cerita Fantasi?

Ini bertujuan agar bisa mendeskripsikan isi cerita dengan rinci, seperti karakteristik tokoh.

4. Ada Kata Sambung Penanda Urutan Waktu

Dalam cerita fantasi digunakan kata sambung penanda urutan waktu untuk menandakan perubahan tokoh atau perubahan latar.

Misalnya, "setelah itu", "kemudian", "tiba-tiba", dan lain-lain.

5. Ada Kata Mengandung Ekspresi Keterkejutan

Kata yang mengandung ekspresi keterkejutan digunakan untuk memulai komplikasi dalam cerita.

Kata-kata tersebut antara lain "tiba-tiba", "tanpa diduga", dan lain-lain.

6. Ada Kalimat Langsung atau Dialog

Menggunakan kalimat atau dialog langsung dalam cerita, seperti dialog percakapan antara tokoh dituliskan secara langsung.

"Ciri kebahasaan cerita fantasi di antaranya sudut pandang penceritaan menggunakan kata ganti atau nama orang."

Nah, itu dia ciri-ciri kebahasaan pada cerita fantasi.

Baca Juga: Contoh Teks Cerita Fantasi 'Buah Beri'

Coba Jawab!
Kenapa cerita fantasi termasuk teks narasi?
Petunjuk: Cek halaman 1.

---

Sumber: Buku Bahasa Indonesia SMP Kelas VII Karya Titik Harsiati, dkk., Kemdikbud.

Tonton video ini juga, yuk!