adjar.id - Mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa merupakan hal yang penting bagi bangsa Indonesia.
Terlebih Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki banyak keberagaman, mulai dari suku, agama, ras, budaya, bahasa, dan lain sebagainya.
Keberagaman ini jika tidak diimbangi dengan rasa persatuan dan kesatuan dapat memunculkan konflik, Adjarian.
Hal ini juga menjadi landasan dari semboyan negara Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang artinya meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu.
O iya, persatuan dan kesatuan adalah proses pemersatu berbagai unsur yang ada di dalam masyarakat Indonesia menjadi satu bangsa yang utuh.
Landasan yang digunakan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa, yaitu Pancasila dan Sumpah Pemuda.
Lalu, apa upaya mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa?
Simak penjelasannya berikut ini, yuk!
"Persatuan dan kesatuan dapat diartikan sebagai bersatu dalam keberagaman."
Upaya Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa, di antaranya:
1. Penanaman Nilai Pancasila
Baca Juga: 7 Manfaat Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia menjadi pedoman bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pendidikan dan sosialisasi Pancasila sejak dini dapat memunculkan rasa persatuan dan kesatuan.
2. Menghargai Perbedaan
Indonesia memiliki beragam suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).
Mengedepankan sikap saling menghargai perbedaan, toleransi, dan menghindari segala bentuk diskriminasi menjadi kunci kerukunan.
3. Mengembangkan Semangat Gotong Royong
Gotong royong adalah budaya tolong menolong yang dimiliki bangsa Indonesia.
Menerapkan semangat gotong royong dalam kegiatan bersama dapat mempererat hubungan antarmasyarakat.
Sehingga, lama kelamaan akan terjalin persatuan dan kesatuan.
4. Mencegah Penyebaran Berita Bohong dan Ujaran Kebencian
Berita bohong dan ujaran kebencian dapat memecah belah persatuan.
Baca Juga: 4 Tahap Proses Pembinaan Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
Maka dari itu, perlu bijak dalam menggunakan media sosial bisa memilah berita-berita yang didapat.
Selain itu juga penting untuk memfilter informasi dan menghindari ikut menyebarkan konten negatif.
Hal ini harus dilakukan agar terjalin persatuan dan kesatuan bangsa.
5. Memperkuat Pendidikan Karakter
Menanamkan nilai-nilai moral dan budi pekerti luhur seperti kejujuran, tanggung jawab, dan cinta tanah air pada generasi muda dapat membentuk karakter bangsa yang bersatu.
Dengan pendidikan karakter yang kuat, maka akan sulit untuk bangsa lain memecah belah.
Karena pada dasarnya pendidikan karakter mampu menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan.
6. Meningkatkan Komunikasi dan Dialog Antarbudaya
Mengelola dialog dan komunikasi antar budaya dapat membuka wawasan serta saling pengertian terhadap keberagaman yang ada.
Kegiatan seperti pertukaran pelajar dan festival budaya dapat menjadi sarana yang baik.
Sehingga nantinya akan terjalin persatuan dan kesatuan antarbudaya yang berbeda.
Baca Juga: 2 Bentuk Landasan Hukum Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
7. Menegakkan Hukum Secara Adil dan Konsisten
Hukum yang adil dan penegakannya secara konsisten dapat menjadi benteng untuk mencegah terjadinya kesenjangan sosial.
Sebab, kesenjangan sosial bisa menjadi potensi untuk memunculkan perpecahan.
Dengan penegakan hukum yang adil dan konsisten, maka akan mengurangi potensi konflik dan tidak menganggu persatuan.
"Upaya mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa, yaitu penanaman nilai Pancasila, menghargai perbedaan, mengembangkan semangat gotong royong, mencegah penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian, memperkuat pendidikan karakter, meningkatkan komunikasi dan dialog antarbudaya, serta menegakkan hukum secara adil dan konsisten."
Itu tadi beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
| Coba Jawab! |
| Apa yang menjadi landasan penerapan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia? |
| Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Edisi Revisi 2017 Karya Yusnawan Lubis dan Mohamad Sodeli, Kemendikbud Tahun 2017.
Yuk, tonton video ini!