adjar.id - Kerajaan bercorak Islam di pulau Jawa, salah satunya adalah Kerajaan Mataram Islam.
Kerajaan Mataram Islam berkuasa di Pulau Jawa antara abad ke-16 sampai ke-18.
Danang Sutawijaya atau Panembahan Senopati merupakan pendiri Kerajaan Mataram Islam, Adjarian.
Nah, puncak kejayaan dari Kerajaan Mataram Islam terjadi di masa pemerintahan Sultan Agung di tahun 1613 sampai 1645.
DI bawah kekuasaan Sultan Agung, Kerajaan Mataram Islam bisa menyatukan tanah Jawa dan sekitarnya, termasuk Madura.
O iya, Kerajaan Mataram Islam juga pernah memerangi VOC di Batavia untuk mencegah pendirian loji-loji dagang di wilayah pantai utara.
Selama berdiri, Kerajaan Mataram Islam meninggalkan beberapa peninggalan yang saat ini menjadi objek wisata.
Yuk, simak beberapa objek wisata yang menjadi peninggalan Kerajaan Mataram Islam berikut ini!
"Kerajaan Mataram Islam didirikan oleh Panembahan Senopati dengan pusat pemerintahan di sekitar Yogyakarta."
Objek Wisata Peninggalan Kerajaan Mataram Islam
Beberapa objek wisata yang menjadi peninggalan dari Kerajaan Mataram Islam, yaitu:
1. Pasar Legi Kotagede
Baca Juga: Daftar Raja Kerajaan Mataram Islam, Salah Satunya Memimpin Penyerangan ke VOC
Pasar legii kota gede adalah tempat peninggalan zaman kerajaan mataram kuno yang termasuk pasar tertua di Yogyakarta dan masih aktif sampai sekarang.
Pasar tradisional ini menjadi pusat kegiatan jual beli masyarakat yang selalu ramai terutama di pasaran legi yang merupakan hari berdasarkan penanggalan Jawa.
Bahkan di pagi hari, pelataran pasar akan ramai oleh para pedagang hewan.
Sementara ketika malam, lokasi akan ramai dengan sajian kuliner khas Kotagede.
Hal inilah yang membuat pasar ini digemari oleh para wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.
2. Makam Raja-Raja Mataram
Makam raja-raja Mataram termasuk tempat wisata peninggalan Kerajaan Mataram Islam.
Di tempat tersebut, para wisatawan dapat menikmati wisata budaya sekaligus wisata rohani.
Tempat makam raja-raja Mataram ini sering dijadikan sebagai destinasi ziarah.
O iya, pada makam raja-raja Mataram, kita akan menemukan makan raja pertama Kerajaan Mataram Islam, yaitu Panembahan Senopati atau Danang Sutawijaya.
Selain itu, ada juga makam dari raja kedua Kerajaan Mataram Islam, ialah Mas Jolang atau Panembahan Hanyakrawati.
Baca Juga: Sejarah dan Isi Perjanjian Giyanti yang Memecah Kerajaan Mataram Islam
3. Masjid Gedhe Mataram
Masjid Gedhe Mataram termasuk peninggalan Kerajaan Mataram yang digunakan sebagai masjid pada umumnya di Indonesia.
Untuk berkunjung ke masjid ini tidak dikenakan biaya masuk, tetapi wisatawan hanya perlu memberi infak seikhlasnya di kotak infak masjid.
O iya, ketika berkunjung ke Masjid Gedhe Mataram pastikan memakai pakaian adat Jawa yang dapat disewa di lokasi.
4. Between Two Gates
Wisata Between Two Gates lokasinya tidak jauh dari Makam Raja-Raja Mataram, yaitu sekitar 450 meter saja.
Between Two Gates merupakan kompleks bangunan bersejarah yang kental dengan budaya tradisional.
Di tempat ini, kita bisa melihat rumah-rumah Joglo yang memiliki nuansa Jawa Kono dan masih dihuni oleh para warga sampai saat ini.
Kompleks bangunan ini dinamakan Between Two Gates karena lokasinya diapit oleh dua gerbang.
Selain menikmati suawa Jawa Kuno, di tempat ini kita juga bisa menemukan banyak spot foto bernuansa jadul.
5. Benteng Cepuri
Baca Juga: 4 Penyebab Runtuhnya Kerajaan Mataram Islam
Benteng Cepuri merupakan tempat wisata terkenal yang menjadi peninggalan dari Kerajaan Mataram Islam.
Ketika zaman kerajaan, benteng ini sangat kokoh hingga kemudian menjadi benteng pertahanan kerajaan.
Akan tetapi, saat ini benteng tersebut hanya menyisakan reruntuhannya saja.
Sisa-sisa reruntuhan tersebut membuat bangunan ini memiliki banyak spot foto yang diminati wisatawan.
"Objek wisata peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, pasar legi Kotagede, makam raja-raja Mataram. masjid gedhe Mataram, between two gates, dan benteng cepuri."
Nah, itulah beberapa objek wisata yang menjadi peninggalan dari Kerajaan Mataram Islam di Yogykarta.
Coba Jawab! |
Siapa pendiri Kerajaan Mataram Islam? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Restu Gunawan, dkk., Kemendikbud tahun 2017.