Bagaimana Kehidupan Ekonomi Kesultanan Banten?

By Nabil Adlani, Rabu, 21 Februari 2024 | 11:00 WIB
Kesultanan Banten tumbuh sebagai pusat perdagangan internasional. (dok. Kemdikbud)

Hal inilah yang menjadi alasan mengapa dalam kehidupan perekonomian Kesultanan Banten bertumpu di bidang perdagangan.

Saat Kesultanan Banten berdiri, Malaka telah jatuh di bawah kekuasaan Portugis, Adjarian.

Puasaan Malaka yang dilakukan Portugis membuat Banten semakin berarti untuk pelayaran dan perdagangan internasional melalui Selat Sunda.

Sebab, Portugis sudah memonopoli perdagangan di Malaka dan memberikan pajak yang sangat tinggi bagi para pedagang muslim di sana.

Sehingga, aktivitas perdagangan dan pelayaran berpindah menuju ke wilayah Banten.

Sejak saat itulah kehidupan ekonomi Kesultanan Banten semakin berkembang.

Hal ini karena banyaknya pelabuhan yang dikunjungi oleh para pedagang dari bangsa asing, seperti Arab, Tiongkok, India, Iran, dan lainnya.

Melalui pelabuhan itulah, berbagai sumber daya dari wilayah kekuasaan Kesultanan Banten disebarkan ke seluruh dunia.

Sultan Maulana Hasanuddin sebagai raja pertama Kesultanan Banten kemudian memperluas wilayah kekuasaannya sampai ke Lampung sebagai daerah penghasil lada.

Lada adalah komoditas utama dari Kesultanan Banten yang menjadi idola di dunia perdagangan internasional.

Kemudian di masa pemerintahan Sultan Maulana Muhammad, Kesultanan Banten melakukan penyerangan ke Palembang karena tujuan ekonomi.

Baca Juga: Kesultanan Banten: Masa Kejayaan dan Kemunduran