adjar.id - Konflik sosial tidak selamanya bersifat negatif.
Ada bentuk-bentuk konflik sosial bersifat positif yang membawa kemajuan bagi masyarakat.
Secara sosiologi, konflik sosial adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkannya.
Menurut Soerjono Soekanto, konflik sosial adalah proses sosial ketika beberapa orang atau sekelompok manusia berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman dan atau kekerasan.
Konflik sosial dapat muncul karena perbedaan nilai, kepentingan, tujuan, atau distribusi sumber daya yang terbatas.
Konflik sosial merupakan bagian alami dari kehidupan sosial manusia dan muncul di berbagai tingkatan, mulai dari konflik antara individu hingga konflik antarnegara.
Nah, berikut bentuk-bentuk konflik sosial yang bersifat positif.
"Konflik sosial merupakan bentuk ketidaksetujuan, pertentangan, atau benturan antara individu, kelompok, atau kelas dalam masyarakat."
Bentuk Konflik Sosial Bersifat Positif di Masyarakat
Bentuk konflik sosial yang terjadi di masyarakat dan bersifat positif, di antaranya:
1. Konflik dapat memunculkan perubahan dalam masyarakat, mendorong inovasi, dan memotivasi evolusi sosial.
2. Konflik dapat mendorong masyarakat untuk bersatu dan berjuang bersama-sama demi pemberdayaan dan hak-hak mereka.
Baca Juga: Cara Mencegah Konflik Sosial Secara Preventif, Materi Sosiologi Kelas XI Kurikulum Merdeka