Sejarah Perkembangan Etnografi Abad ke-19 dan ke-20, Materi Antropologi Kelas XI Kurikulum Merdeka

By Nabil Adlani, Kamis, 30 November 2023 | 11:30 WIB
Pada abad ke-19 dan ke-20, perkembangan etnografi semakin meluas. (unsplash/mark chaves)

Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan pengamatan partisipasi langsung pada kebudayaan masyarakat yang dikaji.

Hal inilah yang kemudian membedakan para antropolog tersebut dengan antropolog sebelum-sebelumnya, Adjarian.

Semenjak saat itu, penelitian lapangan etnografi sudah menjadi pusat antropologi.

Sebagian antropolog sudah tidak lagi menganggap bahwa etnografi adalah ilmu yang mempelajari kebudayaan masyarakat liyan.

Akan tetapi etnografi sudah menjadi alat dalam memahami masyarakat kita sendiri ataupun masyarakat kebudayaan lain di dunia.

Dalam melakukan kerja lapangan, etnografer akan tinggal bersama kelompok masyarakat dalam waktu yang lama.

Mereka mendokumentasikan dan menginterpretasikan cara hidup masyarakat yang khas atau kepercayaan dan nilai-nilai dalam masyarakat tersebut.

Kemudian, di tahun 1950 dan 1960an berkembang etnografi baru.

Etnografi baru merupakan teknik pengembangan dari paradigma antropologi kognitif ditambah dengan kekuatan sastra.

Ciri utama dari etnografi baru adalah adanya upaya menghindari bias etnosentris peneliti dan lebih memperlihatkan sudut pandang pelaku kebudayaan.

Etnografi juga dituntut untuk melakukan pemaparan mengenai realitas budaya dengan merujuk pada penghayatan, pandangan, dan pemaknaan masyarakat setempat.

Baca Juga: Prinsip Etika yang Diperhatikan dalam Penelitian Etnografi, Materi Antropologi Kelas XI Kurikulum Merdeka

"Awal abad ke-20 penelitian lapangan etnografi sudah menjadi pusat antropologi."

Nah, itulah sejarah perkembangan etnografi pada abad ke-19 dan ke-20.

Coba Jawab!
Bagaimana perkembangan etnografi yang terjadi di abad ke-19?
Petunjuk: Cek halaman 1 dan 2.

---

Sumber: Buku Antropologi untuk SMA Kelas XI karya Okta Hadi Nurcahyono, Kemdikbudristek Tahun 2021.