Tata Aksara Tanda Petik Tunggal dan Ganda Berdasarkan PUEBI, Materi Bahasa Indonesia Kelas XII Kurikulum Merdeka

By Mumtahanah Kurniawati, Kamis, 30 November 2023 | 18:00 WIB
Tata aksara biasa disebut juga dengan ejaan dalam penulisan bahasa Indonesia. (Freepik)

Contoh:

- Andi berkata, "Tadi bel sudah berbunyi 'kring-kring' dengan keras".

- "Setiap aku pulang sekolah, aku akan selalu berteriak 'Ibu, aku pulang!' dan Ibu menyambut di pintu."

2. Tanda petik tunggal sebagai pengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan.

Artinya, jika ada istilah kata yang sukar dan ingin menambahkan penjelasan berupa arti, kita bisa menggunakan petik tunggal dalam kata atau kalimat penjelasannya.

Contoh:

- Noken 'tas khas papua'

- Wayang 'pertunjukan adat Jawa'

- Tergugat 'yang digugat'

Tata Aksara Tanda Petik Ganda

Ada tiga aturan penggunaan tanda petik tunggal yang perlu diperhatikan saat kita ingin membuat kalimat, yaitu:

1. Tanda petik sebagai pengapit petikan langsung yang berbentuk pembicaraan, naskah, atau bahasan tertulis lain.

Baca Juga: Penggunaan Tanda Titik Koma (;) yang Tepat dalam Bahasa Indonesia