Pada tahun 1997, hutang Indonesia bisa mencapai 30 sampai 40 miliar USD, Adjarian.
Di saat yang sama, cuaca yang terjadi di sekitar wilayah Indonesia saat itu tidak menentu dan tidak bersahabat.
Sepanjang tahun 1997 sampai 1998, Indonesia diterpa oleh badai kering El Nino yang membuat produksi beras berkurang 10% dibanding hasil produksi tahun sebelumnya.
Selain itu, dampak buruk kebakaran hutan di Sumatra dan Kalimantan juga membuat terjadinya krisis polusi udara di Indonesia.
Bahkan, krisis polusi udara ini sampai meluas ke negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Pada tahun 1998, saat krisis ekonomi semakin memburuk, Presiden Soeharto dipanggil oleh Presiden Amerika Serikat Bill Clinton dan Goh Chok Tong dari Singapura.
Mereka berdua mendesak agar Indonesia mau menerima proposal dari IMF.
Akan tetapi, IMF akan menunda bantuan jika Indonesia tidak melakukan reformasi secara realistis.
Semakin memburuknya krisis ekonomi, membuat tuntutan masyarakat untuk melakukan reformasi juga semakin meningkat.
Masyarakat berpendapat bahwa pemerintahan masa orde baru tidak dapat mereformasikan dirinya.
Dalam sejarah reformasi di Indonesia, bulan Mei 1998 merupakan bulan yang penuh arti penting.
Baca Juga: 5 Dampak Reformasi di Indonesia, Materi Sejarah Kelas XI Kurikulum Merdeka