Para tentara tersebut berasal dari Minangan Tamwan ke Palembang, Bengkulu, dan Jambi.
Pada perjalanan tersebut, Dapunta Hyang berhasil menaklukkan berbagai daerah yang strategis untuk perdagangan.
Hal inilah yang membuat Kerajaan Sriwijaya tumbuh menjadi kerajaan makmur.
Sementara dalam prasasti Talang Tua di Pulau Bangka, Kerajaan Sriwijaya berhasil menguasai Sumatra bagian Selatan, Bangka dan Belitung, sampai ke Lampung.
Bukti tersebut juga menjelaskan bahwa Dapunta Hyang mencoba untuk melancarkan ekspedisi militer dengan melakukan penyerangan ke Jawa.
Hal ini karena Jawa dianggap tidak mau berbakti kepada raja Kerajaan Sriwijaya.
Nah, peristiwa tersebut berbarengan dengan runtuhnya Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat dan Kerajaan Kalingga di Jawa Tengah.
Letak Kerajaan Sriwijaya secara pasti masih banyak diperdebatkan, Adjarian.
Akan tetapi pendapat yang cukup populer adalah pendapat yang dikemukakan oleh G. Coedes tahun 1918.
Menurut G. Coedes, Kerajaan Sriwijaya pusat pemerintahannya berada di Palembang.
Sampai saat ini, Palembang masih dianggap menjadi pusat pemerintahan dari Kerajaan Sriwijaya.
Baca Juga: 6 Raja Terkenal dari Kerajaan Sriwijaya