10 Istilah Arane Mangsa atau Nama Musim dalam Bahasa Jawa

By Mumtahanah Kurniawati, Senin, 18 September 2023 | 17:30 WIB
Dalam masyarakat Jawa terdapat berbagai mangsa atau musim. (Freepik/wirestock)

adjar.id - Adjarian lebih menyukai musim hujan atau musim kemarau?

Yap! sebagai masyarakat Indonesia secara umum kita hanya familier dengan dua musim saja, yaitu musim hujan dan musim kemarau.

Namun, masyarakat Jawa mengenal berbagai musim yang tidak hanya terkait dengan musim secara umum saja, Adjarian.

Masyarakat Jawa juga mengenal berbagai musim berdasarkan keadaan atau kondisi di masyarakat.

O iya, musim dalam bahasa Jawa disebut dengan mangsa.

Nah, berikut beberapa istilah arane mangsa atau nama musim dalam bahasa Jawa.

Kita pelajari bersama, yuk!

Istilah Arane Mangsa atau Nama Musim dalam Bahasa Jawa

1. Bedhidhing

Mangsa bedhidhing merupakan pertengahan mangsa ketiga atau musim kemarau.

Dalam mangsa bedhidhing ditandai dengan udara yang sangat dingin saat pagi hari.

2. Ketiga

Baca Juga: 15 Istilah Arane Panggonan atau Nama Tempat dalam Bahasa Jawa

Mangsa ketiga, yaitu musim yang tidak ada hujan sama sekali atau mangsa terang.

3. Labuh

Mangsa labuh, yaitu mangsa ngarepake rendheng atau musim sebelum penghujan yang menjadi waktu menanam kali pertama.

4. Rendheng

Mangsa rendheng, yaitu mangsa udan atau musim penghujan.

5. Mareng

Mangsa mareng, yaitu musim setelah musim hujan dan sebelum musim kemarau.

6. Panen

Mangsa panen, yaitu musim menanam tanaman.

7. Paceklik

Mangsa paceklik, yaitu musim sulit makanan.

Baca Juga: 15 Istilah Watake Wong atau Karakter Orang dalam Bahasa Jawa

8. Pagebluk

Mangsa pagebluk adalah musim penyakit menular yang menyerang masyarakat.

9. Pagering

Mangsa pagering, yaitu musim banyak orang yang sakit.

Nah, itulah istilah arane mangsa atau nama musim dalam bahasa Jawa.

Coba Jawab!
Mangsa bedhidhing ditandai dengan apa?
Petunjuk: Cek halaman 1.

Tonton video ini juga, yuk!