adjar.id - Adjarian lebih menyukai musim hujan atau musim kemarau?
Yap! sebagai masyarakat Indonesia secara umum kita hanya familier dengan dua musim saja, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Namun, masyarakat Jawa mengenal berbagai musim yang tidak hanya terkait dengan musim secara umum saja, Adjarian.
Masyarakat Jawa juga mengenal berbagai musim berdasarkan keadaan atau kondisi di masyarakat.
O iya, musim dalam bahasa Jawa disebut dengan mangsa.
Nah, berikut beberapa istilah arane mangsa atau nama musim dalam bahasa Jawa.
Kita pelajari bersama, yuk!
Istilah Arane Mangsa atau Nama Musim dalam Bahasa Jawa
1. Bedhidhing
Mangsa bedhidhing merupakan pertengahan mangsa ketiga atau musim kemarau.
Dalam mangsa bedhidhing ditandai dengan udara yang sangat dingin saat pagi hari.
2. Ketiga
Baca Juga: 15 Istilah Arane Panggonan atau Nama Tempat dalam Bahasa Jawa
Mangsa ketiga, yaitu musim yang tidak ada hujan sama sekali atau mangsa terang.
3. Labuh
Mangsa labuh, yaitu mangsa ngarepake rendheng atau musim sebelum penghujan yang menjadi waktu menanam kali pertama.
4. Rendheng
Mangsa rendheng, yaitu mangsa udan atau musim penghujan.
5. Mareng
Mangsa mareng, yaitu musim setelah musim hujan dan sebelum musim kemarau.
6. Panen
Mangsa panen, yaitu musim menanam tanaman.
7. Paceklik
Mangsa paceklik, yaitu musim sulit makanan.
Baca Juga: 15 Istilah Watake Wong atau Karakter Orang dalam Bahasa Jawa
8. Pagebluk
Mangsa pagebluk adalah musim penyakit menular yang menyerang masyarakat.
9. Pagering
Mangsa pagering, yaitu musim banyak orang yang sakit.
Nah, itulah istilah arane mangsa atau nama musim dalam bahasa Jawa.
Coba Jawab! |
Mangsa bedhidhing ditandai dengan apa? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Tonton video ini juga, yuk!