adjar.id - Kehidupan masyarakat praaksara dari masa ke masa mengalami perkembangan dan perubahan.
Hal ini juga termasuk corak kehidupan masyarakat yang mengalami perubahan, Adjarian.
Awalnya, masyarakat praaksara hidup secara nomaden atau berpindah-pindah.
Kehidupan ini dilakukan dengan memanfaatkan alat-alat yang masih sangatlah sederhana.
Akan tetapi kemudian terjadi perubahan menjadi semi nomaden dan berubah lagi menjadi menetap di suatu tempat.
Lalu, apa saja corak hidup masyarakat praaksara?
Yuk, simak pembahasannya!
"Masyarakat praaksara mengacu pada kelompok manusia yang hidup sebelum adanya sistem penulisan atau catatan tertulis."
Corak Hidup Masyarakat Praaksara
Berikut ini adalah corak hidup masyarakat praaksara yang terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Masa Berburu dan Meramu
Corak kehidupan manusia purba yang paling sederhana adalah ketika masa berburu dan meramu.
Baca Juga: Jawab Soal Uji Kompetensi tentang Masa Sebelum Mengenal Tulisan
Pada periode ini, muncul peradaban manusia ini, kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan bahan yang disediakan alam masih terbatas.
Peralatan yang umum digunakan masih terbuat dari kayu, tulang, dan batu yang masih sederhana.
Masa berburu dan meramu terbagi menjadi dua, yaitu masa berburu dan meramu tingkat awal dan tingkat lanjut.
Kehidupan ekonomi masyarakat berburu dan meramu tingkat awal sepenuhnya masih mencari dan mengumpulkan makanan.
Makanan yang dikumpulkan masyarakat bisa berupa buah-buahan, umbi-umbian, daun-daunan, dan keladi.
Nah, pola hunian masyarakat pada masa ini memiliki dua ciri khas, yaitu kehidupan di alam terbuka dan dekat dengan sumber air.
Pada masa ini, masyarakat hidup secara berkelompok yang satu orang bertugas sebagai pemimpinnya.
Sementara peralatan yang digunakan masih menggunakan teknik pembuatan yang sederhana dan kasar, misalnya kapak perimbas dan alat serpih.
2. Masa Bercocok Tanam
Terasahnya kemampuan berpikir masyarakat praaksara membuat masyarakat mulai meninggalkan berburu dan meramu.
Hal ini mulai ditandai dengan kemampuan masyarakat dalam menghasilkan makanan dengan cara bercocok tanam.
Baca Juga: Apa Saja Jenis Manusia Purba yang Pernah Ditemukan di Indonesia?
Manusia yang hidup dalam masa bercocok tanam diperkirakan masuk pada periode zaman Neolitikum.
Masa bercocok tanam sering disebut sebagai masa revolusi kebudayaan.
Hal ini karena pada masa tersebut terjadi perubahan besar pada berbagai corak kehidupan masyarakat praaksara.
Masyarakat pada masa ini sudah berhasil mengolah makanan sendiri atau disebut food producing.
Pembukaan hutan dilakukan masyarakat untuk menanam sayur dan buah-buahan yang berguna bagi kehidupan sehari-hari.
Pola hunian masyarakat praaksara juga mengalami perubahan dari berpindah-pindah menjadi menetap di suatu tempat.
Proses pemilihan tempat tinggal umumnya dipengaruhi oleh sumber air dan dekat dengan alam.
Sementara peralatan yang dibuatan terbuat dari batu yang sudah dihaluskan dan memerhatikan keindahannya.
Hasil kebudayaan utama masa bercocok tanam, yaitu kapak persegi dan kapak lonjong.
3. Masa Perundagian
Kata perundagian ini diambil dari kata undagi yang artinya seseorang yang mempunyai keterampilan jenis usaha tertentu.
Baca Juga: Periodisasi Masa Praaksara, Ada Zaman Batu dan Zaman Logam
Misalnya pembuatan perhiasan, gerabah, logam, batu, dan kayu.
Masa perundagian merupakan periode akhir prasejarah atau sering juga disebut sebagai zaman logam.
Masyarakat masa perundagian tidak hanya bercocok tanam dengan berladang, akan tetapi juga mulai mengolah sawah.
Hasil dari panen pertanian ini biasanya akan disimpan untuk diperdagangkan dan masa kering.
Kehidupan sosial manusia pada masa ini sudah semakin teratur, salah satunya pemilihan pemimpin masyarakat melalui musyawarah.
Masyarakat juga mulai terbagi ke dalam kelompok sesuai keahlian masing-masing.
Masyarakat pada masa perundagian sudah mulai menggunakan peralatan yang terbuat dari logam.
Teknologi yang digunakan dalam pembuatan benda-benda dari logam mulai mengalami perkembangan pesat.
Beberapa peralatan dari logam yang dihasilkan, di antaranya nekara, kapak corong, moko, kapak perunggu, dan bejana perunggu.
"Corak hidup masyarakat praaksara terbagi menjadi masa berburu dan meramu, masa bercocok tanam, serta masa perundagian."
Demikianlah tentang corak hidup dari masyarakat praaksara.
Baca Juga: Contoh Soal dan Jawaban serta Pembahasan Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara
Coba Jawab! |
Bagaimana corak hidup masyarakat praaksara pada masa berburu dan meramu? |
Petunjuk: Cek halaman 1 dan 2. |
---
Sumber: Buku Sejarah Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Restu Gunawan, dkk.
Tonton juga video berikut ini, yuk!