adjar.id - Lawakan tunggal dalam masyarakat sering disebut dengan istilah bahasa Inggris "stand up comedy".
Dalam KBBI lawakan berarti perbuatan melawak; yang dilawakkan; hasil melawak; lelucon.
Nah, lawakan tunggal dapat dikatakan sebagai salah satu jenis lawakan yang disampaikan hanya seorang diri oleh pelawak di atas panggung.
Pelawak menyampaikan lawakan tunggal dengan cara bermonolog langsung di hadapan penonton, atau bisa juga direkam dan dibagikan melalui internet.
O iya, pelawak tunggal dikenal dengan sebutan "komika" dan lawakan tunggal juga termasuk ke dalam teks anekdot.
Dalam lawakan tunggal terdapat beberapa istilah khusus, Adjarian.
Istilah-istilah ini penting diketahui sebelum kita mencoba membuat sebuah naskah lawakan tunggal.
Apa saja istilah-istilah tersebut?
Yuk, kita simak bersama!
"Lawakan tunggal atau stand up comedy adalah lawakan yang dilakukan seorang diri."
Istilah Khusus dalam Lawakan Tunggal
1. Set Up
Baca Juga: Perbandingan Anekdot dan Humor
Set up merupakan bagian pengantar dari lawakan tunggal.
Pada bagian ini belum ada kelucuan yang ditampilkan, biasanya berisi informasi-informasi dari topik yang dibahas.
Contoh: Bapak saya suka memakai sarung.
2. Punchline
Punchline adalah bagian lucu. Pada bagian ini terdapat unsur humor yang mengundang tawa penonton.
Punchline merupakan reaksi atau kejutan terhadap set up yang telah disampaikan oleh pelawak.
Selain itu, bagian ini juga sering disebut sebagai pembelok pikiran, karena hal yang disampaikan adalah hal-hal yang tidak terduga dari penjelasan set up sebelumnya.
Contoh: Suatu saat saya meminjam sarung bapak saya untuk pergi ke masjid, saya hanya berteriak tapi sepertinya bapak saya tidak dengar.
Sepulang dari masjid, saya kaget kenapa bapak saya tetap memakai sarung padahal sarungnya saya pinjam, ternyata sarung yang saya pakai milik ibu saya, ibu saya juga suka pakai sarung.
3. Bit
Bit merupakan bagian kecil dari naskah lawakan tunggal yang berupa kesatuan dari set up dan punchline.
Baca Juga: 5 Struktur Teks Anekdot
Sebuah naskah lawakan tunggal terdiri dari beberapa bit yang saling berkaitan.
Contoh: Bapak saya suka memakai sarung. Suatu saat saya meminjam sarung bapak saya untuk pergi ke masjid, saya hanya berteriak tapi sepertinya bapak saya tidak dengar.
Sepulang dari masjid, saya kaget kenapa bapak saya tetap memakai sarung padahal sarungnya saya pinjam, ternyata sarung yang saya pakai milik ibu saya, ibu saya juga suka pakai sarung.
4. Rule of Three
Rule of three digunakan melalui penyampaian tiga hal atau contoh yang terkait tema naskah yang berupa punchline.
Hal ini digunakan untuk mengundang tawa para penonton.
Contoh: Bapak saya bilang begini, "Sarungmu bagus, Nak, motifnya lucu, warnanya cerah."
"Istilah-istilah khusus dalam lawakan tunggal antara lain, set up, punchline, bit, dan rule of three."
Nah, itulah pengertian dan beberapa istilah khusus dalam lawakan tunggal.
Coba Jawab! |
Apa arti punchline? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
---
Sumber: Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X Karya Fadillah Tri Aulia, dkk.
Tonton video ini juga, yuk!