adjar.id - Dalam kesusastraan Jawa terdapat yang disebut dengan parikan.
Dalam masyarakat Jawa, parikan sering digunakan untuk bersenda-gurau hingga memberi nasihat.
Parikan dapat dikatakan sebagai pantun Jawa karena memiliki sajak seperti pantun, Adjarian.
Parikan merupakan rangkaian kalimat yang terdiri dari dua kata, kalimat pertama untuk menarik perhatian dan kalimat kedua adalah isi.
O iya, terdapat dua jenis parikan dan kesusastraan Jawa. Apa saja, ya?
Yuk, kita cari tahu bersama!
Jenis dan Contoh Parikan
1. Parikan Tunggal
Parikan tunggal adalah parikan yang terdiri atas dua baris atau gatra.
Parikan tunggal memiliki sajak silang berupa a-b.
Contoh:
- Saben sore mlampah-mlampah
Baca Juga: 8 Contoh Parikan Rong Gatra untuk Sahabat
Ojo lali nindaake ibadah
- Sugeng ndalu kagem para priyayi
Resikana atimu saka iri dengki
- Tuku salep ing Kalideres
Sinauo sing sregep ben dadi sukses
- Menyang Banjarmasin ketemu Fahmi
Ayo njalin silahturahmi
- Nonton lembu nemu anak panah
Sisihno hartamu dinggo sedekah
2. Parikan Rangkap
Parikan rangkap adalah parikan yang terdiri atas empat gatra.
Baca Juga: 6 Contoh Parikan Patang Gatra Pendidikan
Parikan rangkap memiliki sajak silang berupa a-b-a-b.
Contoh:
- Mangan iwak ora sepira
Marai awak dadi bungah
Sapa sing awake lara
Uripe mesti dadi susah
- Ngingu kucing kudu dirawat
Aja nganti atine dadi keruh
Mangana sayur ben awak sehat
Lan iso mundakne imunitas tubuh
- Jangan kacang jangan kara
Baca Juga: 5 Contoh Parikan Patang Gatra Teka-Teki dan Jawabannya
Kladuk uyah kurang gula
Piwelingku mring pra mudha
Aja wedi ing rekasa
Nah, itulah jenis-jenis parikan atau pantun Jawa beserta contohnya, Adjarian.
Coba Jawab! |
Kenapa parikan dapat disebut sebagai pantun Jawa? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Tonton video ini juga, yuk!