Penyebab Runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno

By Nabil Adlani, Jumat, 14 Juli 2023 | 11:00 WIB
Candi Borobudur merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. (unsplash/Eugenia Clara)

adjar.id - Kerajaan Mataram Kuno merupakan salah satu kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Nusantara.

Letak Kerajaan Mataram Kuno ini awalnya berada di Jawa Tengah pada abad ke-8.

Kemudian, pada abad ke-10, pemerintahan kerajaan dipindah ke Jawa Timur, Adjarian.

Saat berada di Jawa Tengah, Kerajaan Mataram Kuno diperkirakan berada di Bhumi Mataram atau yang sekarang dikenal dengan Kota Yogyakarta.

Kerajaan Mataram Kuno sendiri didirikan oleh Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya sekaligus menjadi raja pertama Kerajaan Mataram Kuno.

Selama berdiri, Kerajaan Mataram Kuno dikuasai oleh tiga dinasti, yaitu Dinasti Syailendra, Dinasti Sanjaya, dan Dinasti Isyana.

Saat Dinasti Syailenda dan Dinasti Sanjaya berkuasa, pusat pemerintahan kerajaan berada di Jawa Tengah.

Akan tetapi, setelah Dinasti Isyana memerintah, pusat pemerintahan dipindahkan ke Jawa Timur.

Lalu, apa penyebab runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno?

Yuk, simak pembahasannya!

"Puncak kejayaan Kerajaan Mataram Kuno terjadi pada masa pemerintahan Sri Dharmatungga yang berasal dari Dinasti Syailendra."

Baca Juga: 16 Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

Runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno

Keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno terjadi saat kerajaan Mataram Kuno terbagi menjadi dua bagian.

Awalnya Kerajaan Mataram Kuno dipimpin oleh Raja Sanjaya yang mendapat gelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya.

Hal ini dibuktikan dengan adanya Prasasti Parahyangan dan Prasasti Canggal.

Ketika memerintah, Raja Sanjaya terkenal sebagai raja yang bijaksana, adil, dan taat beragama.

Pada masa pemerintahannya, wilayah Kerajaan Mataram Kuno semakin meluas sehingga rakyat dapat hidup sejahtera.

Bahkan Kerajaan Mataram Kuno dapat menjadi pusat pembelajaran bagi agama Hindu, Adjarian.

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pendeta yang datang dan menetap di Mataram.

Raja Sanjaya meninggal pada pertengahan abad ke-8, sehingga pemerintahan kerajaan digantikan oleh putranya, yaitu Rakai Panangkaran.

Setelah wafatnya Rakai Panangkaran, Kerajaan Mataram Kuno mengalami kekosongan kekuasaan karena dirinya tidak mempunyai pewaris takhta.

Sehingga, jabatan raja kemudian diberikan kepada penasihat Raja Rakai Panangkaran, yaitu Mpu Sindok.

Baca Juga: Mengenal Silsilah Kerajaan Mataram Kuno

Ketika Mpu Sindok berkuasa, Kerajaan Mataram Kuno terbagi menjadi dua, yaitu Kerajaan dengan Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra.

Dinasti Sanjaya memerintah Kerajaan Mataram Kuno yang ada di Jawa Tengah bagian utara dengan bercorak Hindu.

Sementara Dinasti Syailendra memerintah Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah bagian selatan dengan bercorak Buddha.

Walaupun sempat terpecah, Kerajaan Mataram Kuno dapat bersatu kembali setelah adanya pernikahan Rakai Pikatan dan Pramodhawardani.

Rakai Pikatan merupakan keturunan dari Dinasti Sanjaya, sementara Pramodhawardani merupakan keturunan dari Dinasti Syailendra.

Akan tetapi, Mpu Sindok di tahun 929 Masehi memindahkan ibu kota Kerajaan Mataram Kuno ke wilayah Jawa Timur.

Setelah pindah ke Jawa Timur, Kerajaan ini berganti nama menjadi Kerajaan Medang yang terletak di Jombang, Jawa Timur.

Bergantinya nama kerajaan inilah yang akhirnya menyatakan bahwa Kerajaan Mataram Kuno telah runtuh.

Selain itu, runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno juga disebabkan karena letusan gunung berapi yang membuat istana kerajaan mengalami kerusakan.

"Runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno bermula ketika kerajaan ini terbagi menjadi dua kerajaan dan kemudian pemindahan pusat pemerintahan ke Jawa Timur."

Adjarian, itulah penjelasan tentang penyebab runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno.

Coba Jawab!
Siapa pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Mataram Kuno?
Petunjuk: Cek halaman 1.

---

Sumber: Buku Sejarah Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Restu Gunawan, dkk.