Runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno
Keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno terjadi saat kerajaan Mataram Kuno terbagi menjadi dua bagian.
Awalnya Kerajaan Mataram Kuno dipimpin oleh Raja Sanjaya yang mendapat gelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya.
Hal ini dibuktikan dengan adanya Prasasti Parahyangan dan Prasasti Canggal.
Ketika memerintah, Raja Sanjaya terkenal sebagai raja yang bijaksana, adil, dan taat beragama.
Pada masa pemerintahannya, wilayah Kerajaan Mataram Kuno semakin meluas sehingga rakyat dapat hidup sejahtera.
Bahkan Kerajaan Mataram Kuno dapat menjadi pusat pembelajaran bagi agama Hindu, Adjarian.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pendeta yang datang dan menetap di Mataram.
Raja Sanjaya meninggal pada pertengahan abad ke-8, sehingga pemerintahan kerajaan digantikan oleh putranya, yaitu Rakai Panangkaran.
Setelah wafatnya Rakai Panangkaran, Kerajaan Mataram Kuno mengalami kekosongan kekuasaan karena dirinya tidak mempunyai pewaris takhta.
Sehingga, jabatan raja kemudian diberikan kepada penasihat Raja Rakai Panangkaran, yaitu Mpu Sindok.
Baca Juga: Mengenal Silsilah Kerajaan Mataram Kuno
Ketika Mpu Sindok berkuasa, Kerajaan Mataram Kuno terbagi menjadi dua, yaitu Kerajaan dengan Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra.