Stratifikasi sosial terbuka adalah jenis stratifikasi sosial yang memiliki ciri mobilitas tinggi dan dinamisme.
Pada jenis stratifikasi terbuka, setiap anggota masyarakat bisa bergerak bebas melalui kelas sosial, baik pergerakan secara horizontal maupun vertikal.
Stratifikasi sosial terbuka dapat selalu ada jika terjadi perjuangan berat yang dilakukan oleh seseorang.
Misalnya, seorang pegawai di kantor mendapat promosi jabatan menjadi manajer atau manajer di kantor cabang.
2. Stratifikasi Sosial Tertutup
Stratifikasi sosial tertutup adalah salah satu bentuk stratifikasi sosial yang sifatnya diskriminatif.
Hal ini terjadi karena dalam jenis stratifikasi sosial ini susah terjadi pergerakan secara vertikal.
Sebab, setiap anggota kelas sosial hanya melakukan gerakan perpindahan secara horizontal.
Misalnya, sistem kasta yang terdapat dalam agama Hindu.
Kasta dalam agama Hindu mengelompokkan anggotanya ke dalam empat jenis kasta, yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra.
Dalam sistem kasta tersebut, seseorang akan sulit berpindah dari satu kelas sosial karena kasta didapat melalui keturunan.
Baca Juga: Stratifikasi Sosial: Fungsi dan Sifat