adjar.id - Sisingamangaraja XII merupakan salah satu Pahlawan Nasional yang berasal dari Sumatra Utara.
Gelar Pahlawan Nasional diberikan oleh pemerintah pada tahun 1962 berkat perlawanannya terhadap Belanda.
Sisingamangaraja XII memimpin perjuangan rakyat Batak di Sumatra Utara demi melawan penjajahan Belanda yang dikenal dengan Perang Batak.
Sisingamangaraja XII adalah raja sekaligus pendeta terakhir dari rakyat Batak di Sumatra Utara.
Sisingamangaraja ini menjadi raja ke-12 dalam dinasti Sisingamangaraja yang pusat pemerintahannya berada di Bakkara, Sumatra Utara.
Nah, seperti apa kehidupan dan perlawanan Sisingamangaraja XII?
"Sisingamangaraja XII adalah pemimpin perjuangan rakyat Batak terhadap kolonialisme Belanda."
Kehidupan Sisingamangaraja XII
Sisingamangaraja XII memiliki nama asli Patuan Besar Ompu Polu Batu yang lahir di Bakkara, Tapanuli, tahun 1849.
Sisingamangaraja XII merupakan penerus dari ayahnya, yaitu Sisingamangaraja XI yang telah meninggal pada tahun 1876.
Nah, gelar Sisingamangaraja ini adalah gelar yang digunakan oleh dinasti keluarga dari Marga Sinambela.
Sisingamangaraja memiliki arti Raja Singa Agung yang memiliki penjelasan:
Baca Juga: Daftar Suku Bangsa Indonesia yang Ada di Pulau Sumatra
1. Kehormatan Si diambil dari bahasa Sansekerta, yaitu Sri.
2. Raja Agung diambil dari bahasa Sanskerta, yaitu Maharaja.
3. Singa, karena orang Batak melihat diri mereka sebagai keturunan dari darah dewa dalam mitologi.
Sisingamangaraja XII merupakan tokoh terakhir yang menjadi pemimpin agama di Batak atau disebut juga dengan Parmalim.
Sisingamangaraja XII dianggap sebagai raja dewa dan titiran dari Batara Guru, yaitu Dewa Siwa dalam versi Jawa.
Sisingamangaraja diyakini mempunyai beragam kekuatan, seperti mengeluarkan hujan, mengendalikan penanaman padi, dan mengusir roh jahat.
Awalnya, Sisingamangaraja XII tidak dilihat sebagai seorang tokoh politik, Adjarian.
Akan tetapi ketika Belanda datang ke Sumatra Utara di tahun 1850-an, Sisingamangaraja XII dan Sisingamangaraja XI mulai fokus melakukan perlawanan.
"Sisingamangaraja XII memiliki nama asli Patuan Besar Ompu Polu Batu yang merupakan anak dari Sisingamangaraja XI."
Perlawanan Sisingamangaraja XII
Sisingamangaraja XII pada Februari 1878 mengadakan upacara keagamaan.
Tujuannya untuk menggalang kekuatan rakyat Batak agar balik melakukan perlawanan terhadap Belanda.
Baca Juga: Siapa Nama Lahir Sultan Hasanuddin?
Pasukan tersebut melakukan penyerangan di pos-pos Belanda yang berada di daerah Bakal Batu, Taruntung, akan tetapi mengalami kegagalan.
Kemudian pasukan tersebut bersama Sisingamangaraja XII berkumpul kembali dan melakukan serangan kembali pada tahun 1883-1884.
Serangan tersebut dilakukan dengan mendapat bantuan dari Aceh.
Penyerangan dilakukan di Uluan dan Balige tahun 1883 dan menyerang Tangga Batu di tahun 1884.
Hal ini dilakukan karena tindakan sewenang-wenang Belanda terhadap masyarakat Batak.
Tindakan Belanda tersebut, di antaranya membakar rumah dan mengenakan pajak hukum kepada orang batak.
Pasukan Belanda yang berada di bawah pimpinan Letnal Kolonel Gotfried Coenraad Ernst van Daalen pada tahun 1904 melakukan penyerangan ke Tanah Gayo.
Selain itu, mereka juga menyerah ke beberapa daerah di sekitar Danau Toba demi mematahkan perlawanan rakyat Batak.
Pasukan Sisingamangaraja XII melakukan perang secara gerilya untuk menghindari pasukan Belanda.
Peperangan antara pasukan Sisingamangaraja XII dengan Belanda inilah yang kemudian dikenal dengan Perang Batak.
"Perlawanan dilakukan oleh rakyat Batak di bawah pimpinan Sisingamangaraja XII demi mengalahkan Belanda."
Baca Juga: Mengenal Sosok Kapitan Pattimura, Pahlawan Nasional dari Maluku
Nah, itu tadi kehidupan Sisingamangaraja XII dan perlawanannya terhadap Belanda.
Coba Jawab! |
Mengapa Sisingamangaraja XII bisa mendapat gelar Pahlawan Nasional? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK kelas XI Semester 1 Edisi Revisi 2017 karya Sardiman AM dan Amurwani Dwi Lesatariningsih.