adjar.id - Kerajaan-Kerajaan Islam pernah berkembang pesat di Nusantara, salah satunya adalah Kerajaan Demak.
Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama yang berdiri di Pulau Jawa, Adjarian.
Kerajaan Demak berdiri sekitar abad ke-15 dan menjadi pusat penyebaran agama Islam di Nusantara saat itu.
Penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh Kerajaan Demak dibantu oleh para wali songo.
O iya, letak Kerajaan Demak berada di daerah Bintoro, Jawa Tengah.
Sebelum berdiri sebagai kerajaan, Demak awalnya merupakan sebuah kadipaten yang menjadi bagian dari Kerajaan Majapahit.
Raden Patah adalah pendiri sekaligus raja pertama dari Kerajaan Demak.
Puncak kejayaan Kerajaan Demak terjadi pada tahun 1521 saat kerajaan diperintah oleh Sultan Trenggana.
Kerajaan Demak dibawah pemerintahan Sultan Trenggana berhasil menguasai kerajaan besar di Jawa, seperti Kerajaan Mataram, Pajang, Madura, dan Blambangan.
Nah, seperti apa perkembangan Kerajaan Demak?
"Raden Patah mendirikan Kerajaan Demak dengan menerapkan aturan dan norma yang berlandaskan nilai serta ajaran Islam."
Baca Juga: Penyebab Runtuhnya Kerajaan Demak
Perkembangan Kerajaan Demak
1. Aspek Sosial dan Budaya
Kehidupan masyarakat Kerajaan Demak berjalan dengan teratur karena pemerintahan menggunakan hukum Islam.
Walaupun begitu, norma atau tradisi lama masih digunakan dan tidak ditinggalkan begitu saja.
Hasil kebudayaan dari Kerajaan Demak termasuk kebudayaan yang memiliki keterkaitan dengan Islam.
Hasil dari kebudayaan Kerajaan Demak yang terkenal sampai saat ini adalah Masjid Agung Demak.
Masjid Agung Demak inilah yang menjadi lambang kebesaran bagi Kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam di Nusantara.
Keistimewaan dari bangunan masjid ini adalah salah satu tiangnya dibuat dari kumpulan sisa kayu bekas pembangunan masjid itu sendiri yang disatukan atau tatal.
Pada zaman dahulu, Kerajaan Demak menjadi pusat penyebaran agama Islam sekaligus tempat berkumpulnya para wali songo.
Misalnya Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Bonang, dan Sunan Muria.
Para wali tersebut mempunyai peran yang penting pada masa perkembangan Kerajaan Demak.
Hal ini karena para wali menjadi penasihat bagi raja yang memerintah Kerajaan Demak, Adjarian.
Baca Juga: 7 Peninggalan Kerajaan Demak, Salah Satunya Masjid Agung Demak
Bahkan salah satu wali songo, yaitu Sunan Kalijaga meletakkan dasar perayaan Sekaten pada masa Kerajaan Demak.
Perayaan Sekaten adalah perayaan yang dilakukan untuk merayakan maulud Nabi Muhammad Saw.
Sunan Kalijaga menggunakan perayaan Sekaten untuk menarik minat masyarakat agar mau memeluk agama Islam.
Sampai saat ini, perayaan Sekaten masih menjadi tradisi dan kebudayaan bagi masyarakat di Jawa.
"Dalam aspek sosial dan budaya, perkembangan Kerajaan Demak terlihat dari dibangunnya Masjid Agung yang menjadi lambang kebesaran kerajaan."
2. Aspek Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, Kerajaan Demak memiliki peran penting.
Hal ini karena Kerajaan Demak menjadi daerah penghubung antara Malaka sebagai pasar di barat dengan penghasil rempah-rempah di timur.
Perdagangan yang dilakukan Kerajaan Demak juga maju yang bisa dilihat dari aktivitas kegiatan ekspor produk melalui pelabuhan di Demak.
Komoditas yang diekspor oleh Kerajaan Demak, di antaranya lilin, beras, dan madu.
Ekspor yang dilakukan oleh Kerajaan Demak ini ditunjukkan untuk wilayah Malaka melalui Pelabuhan Jepara.
Baca Juga: Daftar Raja Kerajaan Demak, Salah Satunya Raden Patah
Bahkan, pelabuhan milik Kerajaan Demak dijadikan sebagai tempat transit kapal dagang yang akan pergi ke Selat Malaka ataupun sebaliknya.
O iya, Kerajaan Demak juga memiliki daerah pertanian yang luas dengan sebagian besar penghasil beras.
Melalui pertanian dan perdagangan inilah, kehidupan ekonomi dari masyarakat Kerajaan Demak berkembang dengan sangat baik.
"Kerajaan Demak menjadi tempat perdagangan dan memiliki lahan pertanian luas yang mendukung perkembangan ekonomi masyarakat."
Itu tadi penjelasan tentang perkembangan Kerajaan Demak dalam aspek kehidupan, di antaranya aspek sosial dan budaya serta ekonomi.
Coba Jawab! |
Pada masa pemerintahan siapa Kerajaan Demak mencapai puncak kejayaan? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Sejarah Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Restu Gunawan, dkk.