adjar.id - Dalam era yang semakin mengutamakan keberlanjutan, konsep "blue economy" menjadi perhatian utama di kalangan ahli lingkungan dan pembuat kebijakan.
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan blue economy?
Di bawah ini terdapat penjelasa secara mendalam konsep blue economy, termasuk definisi dan implikasinya dalam pembangunan berkelanjutan.
Definisi Blue Economy
Blue economy, yang secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai "ekonomi biru", merujuk pada pendekatan pembangunan ekonomi yang berfokus pada pengelolaan berkelanjutan dan pemanfaatan sumber daya laut dan pesisir.
Blue economy mengusulkan agar pemanfaatan sumber daya laut dan pesisir dilakukan dengan mempertimbangkan keberlanjutan jangka panjang, melibatkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Konsep ini mendorong penggunaan sumber daya secara bijaksana, pengembangan sektor ekonomi berkelanjutan di sekitar laut, serta pelestarian dan pemulihan ekosistem laut.
Prinsip-prinsip Blue Economy
Blue economy didasarkan pada sejumlah prinsip yang mengarah pada pembangunan berkelanjutan. Prinsip-prinsip ini mencakup:
1. Keberlanjutan Ekonomi
Blue economy mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, yang memperhatikan aspek sosial, lingkungan, dan ekonomi.
Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan harus memastikan kesinambungan sumber daya dan melibatkan partisipasi semua pemangku kepentingan.
2. Pelestarian Sumber Daya
Blue economy mendorong pengelolaan yang bijaksana terhadap sumber daya laut dan pesisir.
Hal ini mencakup perlindungan terhadap spesies dan habitat, pengendalian perburuan ikan yang berlebihan, dan pencegahan pencemaran laut.
Baca Juga: Mengenal Potensi Laut Indonesia Melalui Ekoregion