adjar.id - Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan besar yang pernah berdiri di Nusantara.
Bahkan pada masa kejayaannya, Kerajaan Majapahit berhasil menyatukan Nusantara di bawah kekuasannya.
Akan tetapi, pada abad ke-15 Kerajaan Majapahit mengalami kemunduran akibat beberapa faktor, Adjarian.
"Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya pada tahun 1293 M."
Faktor Penyebab Runtuhnya Kerajaan Majapahit
Beberapa faktor yang menyebabkan runtuhnya Kerajaan Majapahit, di antaranya:
1. Meninggalnya Hayam Wuruk
Puncak kejayaan Kerajaan Majapahit terjadi pada masa pemerintahan Hayam Wuruk yang didampingi oleh Gajah Mada.
Hayam Wuruk meninggal pada tahun 1389 M atau setelah 25 tahun meninggalnya Gajah Mada.
Meninggalnya Hayam Wuruk menjadi awal dari runtuhnya kekuasaan Kerajaan Majapahit.
Setelah Hayam Wuruk meninggal, internal pemerintahan dari Kerajaan Majapahit mengalami pergolakan.
Hal ini terjadi karena perebutan kekuasaan di dalam kerajaan.
Baca Juga: Mengenal Kehidupan Sosial Kerajaan Majapahit
2. Meninggalnya Gajah Mada
Gajah Mada merupakan mahapatih yang memiliki peran penting pada kejayaan Kerajaan Majapahit.
Gajah Mada melalui Sumpah Palapa berjanji akan menguasai seluruh wilayah Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.
Akan tetapi, saat Kerajaan Majapahit sedang dalam masa kejayaannya, Gajah Mada perlahan mundur dari pemerintahan.
Gajah Mada mundur dari pemerintahan Kerajaan Majapahit setelah adanya peristiwa Perang Bubat yang terjadi pada tahun 1357 M.
Gajah Mada meninggal pada tahun 1364 M yang membuat posisi mahapatih Kerajaan Gajah Mada digantikan oleh Gajah Enggon.
Gajah Enggon sebagai pengganti Gajah Mada dianggap kurang baik dalam menjalankan pemerintahan.
Hal ini membuat Kerajaan Majapahit terus mengalami kemunduran.
3. Perang Paregreg
Perpecahan yang terjadi di dalam kerajaan semakin bersar hingga menyebabkan terjadinya perang saudara.
Wikramawardhana dan Bhre Wirabhumi akhirnya berebut kekuasan dengan melakukan peperangan.
Baca Juga: Siapa Saja Raja Majapahit yang Membawa ke Masa Kejayaan?
Peperangan inilah yang kemudian dikenal sebagai Perang Paregreg ini terjadi antara tahun 1404 sampai 1406.
Perang Paregreg membuat Kerajaan Majapahit semakin melemah karena kerugian ekonomi, sosial, dan politik yang sangat besar.
4. Perebutan Takhta
Kematian Hayam Wuruk membuat internal Kerajaan Majapahit bergejolak karena adanya perebutan kekuasaan untuk menduduki takhta kerajaan.
Perebutan kekuasaan ini terjadi antara Bre Wirabhumi dan Wikramawardhana yang merupakan menantu Hayam Wuruk.
Konflik perebutan takhta kerajaan inilah yang membuat keluarga dan bangsawan kerajaan menjadi terpecah.
5. Pengaruh Islam
Pada abad ke-15, pengaruh Islam mulai berkembang pesat di Jawa yang membuat Kerajaan Majapahit semakin terdesak.
Perkembangan Islam di Jawa dibuktikan dengan adanya Komunitas Islam di berbagai daerah, seperti di Semarang, Demak, dan Surabaya.
Masuknya Islam ini membuat pola pandang masyarakat Jawa berubah ke arah yang lebih modern.
Hal inilah yang kemudian membuat Kerajaan Majapahit semakin melemah dan akhirnya mengalami keruntuhan.
Baca Juga: 10 Peninggalan Kerajaan Majapahit yang Masih Ada sampai Sekarang
6. Munculnya Kerajaan Demak
Berdirinya Kerajaan Demak di bawah pemerintahan Raden Patah juga menjadi faktor penyebab runtuhnya Kerajaan Majapahit.
Pada tahun 1518, Kerajaan Demak di bawah pimpinan Pati Unus menyerang Kerajaan Majapahit.
Kemudian, di tahun 1527 di bawah pemerintahan Sultan Trenggono Kerajaan Demak kembali menyerang Kerajaan Majapahit.
Serangan inilah yang membuat eksistensi Kerajaan Majapahit runtuh.
"Faktor penyebab runtuhnya Kerajaan Majapahit, di antaranya meninggalnya Hayam Wuruk, meninggalnya Gajah Mada, Perang Paregreg, perebutan takhta, pengaruh Islam, dan munculnya Kerajaan Demak."
Nah, itulah faktor-faktor penyebab runtuhnya Kerajaan Majapahit, Adjarian.
Coba Jawab! |
Siapa yang terlibat dalam Perang Paregreg? |
Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3. |
---
Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Restu Gunawan, dkk.
Tonton video ini juga, yuk!