Peperangan inilah yang kemudian dikenal sebagai Perang Paregreg ini terjadi antara tahun 1404 sampai 1406.
Perang Paregreg membuat Kerajaan Majapahit semakin melemah karena kerugian ekonomi, sosial, dan politik yang sangat besar.
4. Perebutan Takhta
Kematian Hayam Wuruk membuat internal Kerajaan Majapahit bergejolak karena adanya perebutan kekuasaan untuk menduduki takhta kerajaan.
Perebutan kekuasaan ini terjadi antara Bre Wirabhumi dan Wikramawardhana yang merupakan menantu Hayam Wuruk.
Konflik perebutan takhta kerajaan inilah yang membuat keluarga dan bangsawan kerajaan menjadi terpecah.
5. Pengaruh Islam
Pada abad ke-15, pengaruh Islam mulai berkembang pesat di Jawa yang membuat Kerajaan Majapahit semakin terdesak.
Perkembangan Islam di Jawa dibuktikan dengan adanya Komunitas Islam di berbagai daerah, seperti di Semarang, Demak, dan Surabaya.
Masuknya Islam ini membuat pola pandang masyarakat Jawa berubah ke arah yang lebih modern.
Hal inilah yang kemudian membuat Kerajaan Majapahit semakin melemah dan akhirnya mengalami keruntuhan.
Baca Juga: 10 Peninggalan Kerajaan Majapahit yang Masih Ada sampai Sekarang