adjar.id - Jika kita ingin mengetahui arah sebenarnya, kita memerlukan kompas yang berfungsi untuk menunjukkan arah dan sudut.
Ketika ingin mengukur jarak atau sudut pada peta, maka kita harus mengukur wilayah tersebut.
Dalam ilmu ukur tanah atau Handasah, ada dua cara yang bisa digunakan untuk menyatakan besaran sudut, yaitu Azimuth dan Bearing.
Nah, pada buku Geografi kelas 12 karya Eni Anjayani dan Tri Haryanto, terdapat soal Uji Kompetensi di halaman 54.
Pada salah satu soal tersebut, kita diminta untuk mencari tahu perbedaan antara pengukuran sudut dengan metode Azimuth dan Bearing.
Nah, kali ini kita akan membahas soal tersebut, Adjarian.
Metode Azimuth dan Bearing ini digunakan untuk mengukur peta secara langsung.
Akan tetapi, jika kita ingin membuat peta tanpa pengukuran langsung, kita memerlukan peta dasar.
Nah, sekarang kita simak pembahasan soal tentang perbedaan antara pengukuran sudut dengan metode Azimuth dan Bearing berikut ini, yuk!
Perbedaan antara Pengukuran Sudut dengan Metode Azimuth dan Bearing
Metode Azimuth adalah besarnya sudut arah yang diukur dari utara magnet bumi ke titik lain searah putaran jarum jam.
Sehingga, pengukuran yang menggunakan metode Azimuth memiliki kisaran antara 0 derajat sampai 360 derajat.
Baca Juga: 3 Tahapan Pengukuran dalam Pembuatan Peta