adjar.id - Tahapan pencatatan akuntasi di perusahaan jasa memiliki beberapa langkah, Adjarian.
Setiap perusahaan, termasuk perusahaan jasa mempunyai catatan keuangan dalam satu periode waktu.
Nah, catatan ini umumnya terbagi dalam jangka waktu tiga bulan atau enam bulan sekali.
Catatan yang dilakukan oleh perusahaan ini disebut sebagai siklus akuntansi.
Jika perusahaan yang melakukan pencatatan bergerak di bidang jasa, maka pencatatan ini disebut siklus akuntansi perusahaan jasa.
O iya, perusahaan jasa adalah salah perusahaan yang produk usahanya berupa jasa, misalnya pelayanan, pariwisata, dan lain sebagainya yang terkait dengan jasa bukan barang.
Jasa yang ditawarkan oleh perusahaan jasa bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
Yuk, kita cari tahu langkah-langkah tahapan pencatatan akuntansi di perusahaan jasa berikut ini!
"Contoh perusahaan jasa, di antaranya perawat, ojek online, fotocopy, laudry, dan tukang jahit."
Tahapan Pencatatan Akuntansi di Perusahaan Jasa
Tahapan pencatatan akuntansi di perusahaan jasa dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
Baca Juga: Mengenal Tujuan Akuntansi Keuangan
1. Mengidentifikasi dan Menganalisis Transaksi
Dalam melakukan pencatatan akuntansi di perusahaan jasa, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi dan menganalisis jenis transaksi yang dilakukan.
Pencatat akuntan atau keuangan yang bertugas harus dapat menggolongkan transaksi yang dilakukan perusahaan sehingga dapat tercatat dengan baik.
Penggolongan transaksi ini bisa berupa penggolongan kelompok harta, modal atau utang, sampai pembukuan.
Nah, transaksi yang dicatat dalam pencatatan ini hanya transaksi yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan.
Selain itu, transaksi juga harus memiliki bukti yang bisa dinilai dengan objektif.
Misalnya transaksi berupa tanda terima, kuitansi pembayar, dan transaksi jenis lainnya.
Setelah berhasil mengidentifikasi jenis transaksi, kemudian akuntan harus dapat menganalisis pengaruh transaksi terhadap kondisi keuangan perusahaan.
Persamaan yang umum digunakan dalam tahap ini adalah aktiva - kewajiban + harta atau ekuitas = utang + modal.
2. Pencatatan Transaksi ke Jurnal
Setelah melewati tahap mengidentifikasi transaksi, tahap selanjutnya yang dilakukan adalah mencatat data transaksi ke buku jurnal akuntansi perusahaan.
Baca Juga: 4 Karakteristik Pokok Laporan Keuangan
Jurnal ini adalah bukti dari pencatatan transaksi keuangan perusahaan dalam satu periode akuntansi.
Melakukan pencatatan seluruh transaksi ke jurnal secara rapi dan detail penting untuk dilakukan.
Tujuannya agar memudahkan dalam proses pencatatan akuntansi pada tahap berikutnya.
3. Memindahkan Pencatatan ke Buku Besar
Tahap terakhir dari pencatatan akuntansi adalah memindahkan pencatatan seluruh data transaksi ke buku besar dari jurnal.
Buku besar sendiri merupakan pusat pencatatan dari segala bentuk perubahan pada suatu akun akibat transaksi keuangan.
Saat melakukan pemindahan pencatatan ini penting untuk melihat kembali kategori data transaksi keuangan berdasarkan jenis transaksi yang dilakukan, waktu transaksi, nomor akun, nama akun, dan hal lainnya yang penting.
Nah, pengkategorian tersebut harus dilakukan secara konsisten antara setiap jurnalnya.
Tujuannya agar seluruh transaksi perusahaan pada jurnal yang memiliki hubungan dengan kas dapat masuk dalam satu buku besar.
Sehingga hasil pencatatannya dapat dihitung untuk mengetahui saldo dari masing-masing akun di buku besar yang nantinya bisa diketahui nilai total akunnya.
"Tahap pencatatan akuntansi di perusahan jasa terbagi menjadi tahap mengidentifikasi dan menganalisis transaksi, pencatatan transaksi ke jurnal, dan memindah catatan ke buku besar."
Baca Juga: 7 Spesialisasi dalam Akuntansi
Adjarian, itulah tiga langkah tahapan pencatatan akuntansi yang dilakukan dalam perusahaan jasa.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan perusahaan jasa? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Ekonomi 2 Ekonomi dan Kehidupan untuk SMA/MA Kelas XI karya Sri Mulyanti, dkk.