Sosok Chairil Anwar di Balik Sejarah Hari Puisi Nasional

By Nabil Adlani, Jumat, 28 April 2023 | 07:00 WIB
Peringatan Hari Puisi Nasional berbarengan dengan hari wafatnya Chairil Anwar. (unsplash/Nils Stahl)

adjar.id - Hari Puisi Nasional diperingati setiap tanggal 28 April.

Tanggal tersebut bertepatan dengan hari wafatnya salah satu penyair besar Indonesia, yaitu Chairil Anwar.

Peringatan Hari Musik Nasional dilakukan untuk mengenang wafatnya Chairil Anwar.

Nah, sosok Chairil Anwar dikenal sebagai pelopor sastra dari Angkatan 45.

Secara total, Chairil Anwar sudah melahirkan karya sebanyak 96 buah, termasuk di dalamnya 70 yang berbentuk puisi.

Tak sedikit karya Chairil Anwar yang masih banyak dikenal sampai saat ini. Karyanya memberikan warna baru dalam dunia sastra Indonesia.

Sosok Chairil Anwar

Melansir laman Ensiklopedia Sastra Indonesia, Kemdikbudristek, Chairil Anwar lahir pada 22 Juli tahun 1922 di Medan, Sumatra Utara.

Chairil Anwar lahir di tengah keluarga Minangkabau yang taat beragama.

Meski begitu, Chairil merasa terkekang yang kemudian berpengaruh terhadap kehidupan dan karya-karyanya.

Awalnya, Charil bersekolah di Hollandsch Inlandsche School atau HIS di Medan yang kemudian dilanjutkan ke MULO.

Namun, baru menginjak kelas dua, Chairil memutuskan keluar dan pergi ke Jakarta yang saat itu dikenal dengan sebutan Batavia.

Baca Juga: Berapa Karya yang Dibuat Chairil Anwar?

Bagi bangsa Indonesia, Chairil Anwar bukanlah nama yang asing, terutama bagi para sastrawan, guru, mahasiswa, dan pelajar.

Hal ini karena Charil Anwar berhasil membuat pembaharuan di bidang sastra terutama dalam puisi setelah era Pujangga Baru.

Pembaharuan yang dilakukan Charil meliputi pandangan hidup, penggunaan bahasa, dan sikap hidup.

Chairil Anwar dinobatkan sebagai pelopor lahirnya angkatan kesusastraan baru yang dikenal dengan Angkatan 45.

Chairil Anwar membentuk aliran baru bernama ekspresionisme, yaitu aliran seni yang menghendaki pada kedekatan sumber asal pikiran dan keinsafan.

O iya, ciri-ciri Angkatan 45 di antaranya kebebasan pribadi, penghematan bahasa, berpikir kritis. dan individualisme.

Tema-tema puisi yang dibawakan oleh Charil, yaitu tentang perjuangan, pemberontakan, eksistensialisme, dan individualisme.

Keahlian Chairil Anwar dalam menyusun kata-kata membuat pembaca karyanya bisa ikut merasakan perasaan dari Chairil.

Beberapa karya Chairil Anwar yang terkenal di antaranya berjudul, Aku, Diponegoro, Kerawang- Bekasi, Doa, dan Senja di Pelabuhan Kecil.

Sejarah Hari Puisi Nasional

Peringatan Hari Puisi Nasional bertepatan dengan peringatan hari wafatnya Charil Anwar pada 28 April 1949.

Peringatan Hari Puisi Nasional menjadi media untuk mengenang berbagai karya puisi dari Charil Anwar yang pernah memberikan pengaruh besar bagi sastra Indonesia.

Baca Juga: Apa Puisi Terpanjang di Dunia?

  

Peringatan Hari Puisi Nasional tidak hanya untuk mengenang Chairil Anwar dan karyanya.

Akan tetapi juga sebagai momentum untuk menguatkan peran karya sastra, terutama puisi dalam masyarakat.

Puisi bisa menjadi sarana bagi seseorang untuk berjuang dan mencurahkan isi hatinya.

Maka dari itu, setiap tanggal 28 April diperingati sebagai Hari Puisi Nasional.

Nah, itu tadi Adjarian sosok Chairil Anwar dan sejarah Hari Puisi Nasional yang diperingati setiap 28 April.

Coba Jawab!
Di mana Chairil Anwar bersekolah?
Petunjuk: Cek halaman 1.

Tonton video ini juga, yuk!