Bagi bangsa Indonesia, Chairil Anwar bukanlah nama yang asing, terutama bagi para sastrawan, guru, mahasiswa, dan pelajar.
Hal ini karena Charil Anwar berhasil membuat pembaharuan di bidang sastra terutama dalam puisi setelah era Pujangga Baru.
Pembaharuan yang dilakukan Charil meliputi pandangan hidup, penggunaan bahasa, dan sikap hidup.
Chairil Anwar dinobatkan sebagai pelopor lahirnya angkatan kesusastraan baru yang dikenal dengan Angkatan 45.
Chairil Anwar membentuk aliran baru bernama ekspresionisme, yaitu aliran seni yang menghendaki pada kedekatan sumber asal pikiran dan keinsafan.
O iya, ciri-ciri Angkatan 45 di antaranya kebebasan pribadi, penghematan bahasa, berpikir kritis. dan individualisme.
Tema-tema puisi yang dibawakan oleh Charil, yaitu tentang perjuangan, pemberontakan, eksistensialisme, dan individualisme.
Keahlian Chairil Anwar dalam menyusun kata-kata membuat pembaca karyanya bisa ikut merasakan perasaan dari Chairil.
Beberapa karya Chairil Anwar yang terkenal di antaranya berjudul, Aku, Diponegoro, Kerawang- Bekasi, Doa, dan Senja di Pelabuhan Kecil.
Sejarah Hari Puisi Nasional
Peringatan Hari Puisi Nasional bertepatan dengan peringatan hari wafatnya Charil Anwar pada 28 April 1949.
Peringatan Hari Puisi Nasional menjadi media untuk mengenang berbagai karya puisi dari Charil Anwar yang pernah memberikan pengaruh besar bagi sastra Indonesia.
Baca Juga: Apa Puisi Terpanjang di Dunia?