Kaidah Kebahasaan dan Struktur Resensi

By Nabil Adlani, Rabu, 12 April 2023 | 12:00 WIB
Resensi memiliki kaidah kebahasaan dan struktur tersendiri. (freepik/Drazen Zigic)

adjar.id - Teks resensi memiliki kaidah kebahasaan dan struktur yang membedakannya dengan jenis teks lainnya.

Resensi merupakan suatu tulisan yang memiliki titik singgung dengan kesimpulan dan ringkasan.

Teks resensi biasanya membahas tentang nilai dari hasil karya, baik berupa buku, novel, film, jurnal, dan lain sebagainya.

Menurut Gorys Keraf, resensi adalah suatu ulasan tentang nilai dari sebuah karya atau buku.

Sementara menurut Panuti Sudjiman, resensi adalah pembahasan dan penilaian yang pendek tentang suatu karya tulis.

Jadi, teks resensi ini akan memberikan gambaran bagi pembacanya tentang suatu karya, apakah layak atau tidak.

Biasanya hal-hal yang ditanggapi di dalam resensi berupa kualitas isi karya, penampilan karya, unsur-unsur karya, bahasa, dan manfaat dari karya tersebut.

Nah, berikut kaidah kebahasaan dan struktur resensi.

"Tujuan utama dari teks resensi adalah untuk memberikan tanggapan terhadap suatu karya sehingga dapat memberikan informasi bagi penikmat karya tersebut."

Kaidah Kebahasaan Resensi

Kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks resensi terdiri atas:

1. Konjungsi Penerangan

Baca Juga: Tujuan dan Manfaat Resensi Suatu Karya

Dalam penulisan resensi, biasanya menggunakan konjungsi penerang, yaitu kata yakni, bahwa, dan yaitu.

2. Konjungsi Temporal

Dalam teks resensi selain ada konjungsi penerangan juga terdapat konjungsi temporal, yaitu kata semenjak, kemudian, sejak, dan akhirnya.

3. Konjungsi Penyebab

Konjungsi penyebab dalam teks resensi terdiri dari kata karena dan sebab.

4. Pernyataan Berupa Saran

Teks resensi dalam penulisannya menggunakan berbagai pernyataan yang mengandung saran di bagian akhirnya.

Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan kata harus, hendaknya, dan jangan.

5. Kata Serapan

Bahasa Indonesia dalam perkembangannya memiliki beberapa kata serapan dari berbagai bahasa, baik dari bahasa asing maupun bahasa daerah.

Pemerintah Indonesia sendiri sudah menetapkan peraturan pemerintah untuk mengatur penulisan unsur serapan.

Baca Juga: Apa Itu Resensi dalam Tulisan Jurnalisme Seni Musik?

Berikut beberapa poin dari peraturan pemerintah tersebut:

- Satu bunyi dilambangkan dengan satu huruf, kecuali bunyi ng, ny, kh, yang diwakili oleh dua huruf.

- Penulisan kata serapan harus disesuaikan dengan cara pengucapannya dalam bahasa Indonesia.

- Penulisan kata serapan diusahakan agar tidak jauh berbeda dengan bahasa aslinya.

"Kaidah kebahasaan dalam teks resensi terbagi menjadi konjungsi penerangan, konjungsi temporal, konjungsi penyebab, pernyataan berupa saran, dan kata serapan."

Struktur Resensi

Teks resensi terdiri dari struktur berupa:

1. Judul

Judul resensi memiliki perbedaan dengan judul karya yang dibahas.

Penulis biasanya akan menambah kesan tentang karya yang terkait ke dalam judul resensi yang dibuatnya.

2. Identitas Karya

Identitas karya berisikan tentang pembuat karya, tahun pembuatan karya, jumlah halaman, dan keterangan lainnya yang terkait dengan karya.

Baca Juga: Mengenal Unsur-Unsur Resensi

3. Sinopsis

Sinopsis adalah informasi yang disajikan secara singkat tentang karya yang dibahas di dalam teks resensi.

4. Kelebihan dan Kekurangan

Teks resensi juga memuat kelebihan dan kekurangan dari karya yang diresensi yang didasari atas opini penulis.

5. Kesimpulan

Kesimpulan adalah penilaian terhadap keseluruhan karya yang telah diresensi dengan menggunakan bahasa yang singkat, padat dan jelas.

"Struktur resensi terdiri atas judul, identitas karya, sinopsis, kelebihan dan kekurangan, serta kesimpulan."

Nah, itulah kaidah kebahasaan dan struktur dari teks resensi, Adjarian.

Coba Jawab!
Apa tujuan dari dibuatnya resensi?
Petunjuk: Cek halaman 1.

---

Sumber: Buku Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Edisi Revisi 2017 karya Suherli, dkk.